NEW YORK – Education Cannot Wait (ECW), program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyediakan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan krisis berkepanjangan, hari ini menerbitkan “We Have Promises to Keep: Annual Results Report”.
Publikasi ini mengungkap, investasi ECW bersama mitra strategisnya telah menjangkau hampir tujuh juta anak-anak dan remaja—48,4% di antaranya adalah perempuan remaja—sejak ECW pertama kali beroperasi pada 2017.
Lewat kemitraan strategis, ECW menjangkau 3,7 juta anak-anak di 32 negara yang terdampak krisis pada 2021. Sebanyak 11,8 juta anak-anak lain dijangkau oleh program intervensi Covid-19 yang disediakan ECW pada tahun yang sama. Dengan demikian, jumlah penerima manfaat yang menerima program intervensi ini mencapai 31,2 juta jiwa.
ECW menyalurkan dana bantuan yang memecahkan rekor, yakni senilai US$388,6 juta pada 2021, sehingga kontribusi totalnya kini mencapai US$1,1 miliar.
“Tak ada impian yang paling berpengaruh selain pendidikan. Kita harus menepati janji untuk menyediakan pendidikan yang inklusif dan setara bagi semua orang,” ujar Rt. Hon. Gordon Brown, Utusan Khusus PBB di Bidang Pendidikan Global dan Ketua, Dewan Pengarah Tingkat Tinggi ECW.
Laporan tersebut dirilis setelah sebuah estimasi baru yang mengungkap temuan mengejutkan, yaitu sebanyak 222 juta anak-anak dan remaja usia sekolah yang terjebak krisis di seluruh dunia sangat membutuhkan bantuan pendidikan.
Angka ini termasuk 78,2 juta jiwa yang sudah tidak bersekolah, dan 119,6 juta jiwa yang masih bersekolah namun belum mencapai kompetensi minimum dalam matematika dan membaca.