BATAM – Kejaksaan Negeri Batam membantah adanya dugaan penyiksaan terkait meninggalnya tahanan bernama Budi Yanto di Rumah Tahanan(Rutan Barelang) tanggal 20 Juli 2016 lalu.
Hal tersebut ditegaskan Jaksa Penuntut Umum(JPU) Immanuel Tarigan kepada Swarakepri.com saat ditemui di Rutan Barelang, Selasa(2/8/2016).
“Tidak ada penyiksaan terkait meninggalnya Budianto, itu murni karena sakit,” ujar JPU dalam perkara Budi Yanto di Pengadilan Negeri Batam.
Menurutnya, Budi Yanto meninggal karena menderita sakit.
“luka yang ada di tubuhnya adalah karena goresan dari kukunya sendiri, sakitnya itu karena sakau akibat narkoba, dia menggaruk-garuk tubuhnya sendiri hingga luka,” ujarnya
Sebelum meninggal lanjut Tarigan, pihak Rutan sendiri sempat membawa Budi Yanto ke RSUD Embung Fatimah, tapi saat di perjalanan Budi telah meninggal.
“Jadi meninggalnya itu bukan di Rutan, dua hari sebelumnya juga dia dikabarkan sakit, tapi belum situasinya belum emergensi,” jelasnya.
(RED/JEF/RON)
Perubahan iklim memberikan tantangan yang belum pernah dialami sebelumnya pada wilayah-wilayah penghasil kopi di seluruh…
Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia, tim Project Sales PT…
Seiring dengan mobilitas yang semakin tinggi, kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi pun terus meningkat. Di…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan kinerja yang positif dengan berhasil melayani lebih dari…
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,02%, tantangan eksternal seperti fluktuasi nilai tukar…
Perusahaan menunjuk Chief Product Officer pertamanya, membawa pemimpin industri dari Google dan P&G, dan memperluas…
This website uses cookies.