Jaksa Terima SPDP Kasus Narkoba 2 Karyawan First Club Batam – SWARAKEPRI.COM
BATAM

Jaksa Terima SPDP Kasus Narkoba 2 Karyawan First Club Batam

First Club, THM yang berada di wilayah Lubuk Baja, Batam /Foto: IST

BATAM – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau(Kejati Kepri) telah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan(SPDP) kasus norkotika dengan tersangka 2 karyawan First Club Batam yakni DLH dan LK dari penyidik Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kepri.

Kasi Penkum Kejati Kepri, Yusnar Yusuf./Foto: IST

“SPDP telah diterima tanggal 27 Oktober 2025 kemarin,”kata Kepala Seksi Penerangan Hukum(Kasi Penkum) Kejati Kepri, Yusnar Yusuf kepada SwaraKepri, Kamis 30 Oktober 2025 pagi.

Sementara itu Dirresnarkoba Polda Kepri, Dirresnarkoba Polda Kepri, Kombes Pol.Anggoro Wicaksono belum memberikan tanggapan atas konfirmasi SwaraKepri terkait perkembangan penyidikan kasus narkotika yang menjerat 2 karyawan First Club Batam.

Seperti diketahui, kasus peredaran narkotika di First Club Batam ini berhasil diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri pada Minggu 19 Oktober 2025 lalu melalui undercove buy(penyamaran).

Dua karyawan First Club Batam ditetapkan sebagai tersangka yakni berinisial DLH(pramusaji) dan LK(Bar Staf). Dari tangan tersangka DLH diamankan disita barang bukti berupa 10 butir pil ekstasi warna biru berlogo “Rolex”, 5 cartridge liquid vape merek Sidepiece Vape yang mengandung zat narkotika jenis MDMB-4en-PINACA, 3 buah vape warna hitam merek Veev, 1 buah vape warna putih merek Sidepiece, 1 buah vape warna oranye merek Sidepiece, uang tunai sebesar Rp4,5 Juta serta satu unit handphone yang diduga digunakan dalam transaksi jual beli narkotika tersebut.

Sementara tersangka LK yang berperan sebagai perantara dalam transaksi jual beli narkotika jenis ekstasi disita uang tunai Rp750 Ribu dan satu unit handphone.

Polisi Diminta Kembangkan Kasus Peredaran Narkotika di First Club Batam

Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Kepulauan Riau, Syamsul Paloh meminta Kepolisian untuk mengembangkan kasus ini dan tidak berhenti di 2 karyawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Kita meminta Dittipidnarkoba Bareskrim Polri tidak hanya berhenti pada 2 karyawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangk, ini harus dikembangkan, fokusnya juga tidak hanya satu tempat. Semua Tempat Hiburan Malam (THM) di Batam harus menjadi atensi dan perhatian dari Kepolisian terkait peredaran narkotika, dan itu harus ditindak tegas,”ujarnya kepada SwaraKepri, Senin 27 Oktober 2025.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Batam, Boni Ginting meminta Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap pemasok ekstasi dan Liquid Vape ke First Club Batam.

“Kita mengapresiasi kinerja Kepolisian. Kita juga berharap kasus ini diusut tuntas dan mengungkap pemasok ekstasi dan Liquid Vape yang mengandung narkotika tersebut,”ujarnya kepada SwaraKepri, Selasa 28 Oktober 2025.

Boni juga meminta pihak Kepolisian untuk memasang Garis Polisi(Police Line) di First Club Batam untuk memudahkan penyidikan.

“Untuk memudahkan penyidikan, sebaiknya Polisi memasang Police Line di First Club,”tegasnya.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa dengan penetapan dua tersangka penyidikan kasus narkotika di First Club Batam tengah berjalan.

“Informasi dari penyidik, dengan penetapan tersangka, proses penyidikan kasus tersebut tengah berjalan,”ujarnya kepada SwaraKepri, Selasa 28 Oktober 2025 siang.

Ketika ditanyakan terkait pemasangan Garis Polisi(Police Line) di First Club Batam, Pandra menyarankan untuk menanyakan langsung ke Dirresnarkoba Polda Kepri, Kombes Pol. Anggoro Wicaksono./RD

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top