TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjungpinang, Rustam mengatakan sepanjang Januari 2020, ada 40 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanjungpinang, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut.
“Dari data yang saya terima, ada sebanyak 40 kasus sepanjang Januari ini, korbannya mulai dari usia anak-anak bahkan kakek kakek juga ada,” kata Rustam di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Rabu (29/1/2020) siang.
Rustam menuturkan, gejala DBD yang berbahaya ini rentan terjadi di kecamatan Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur.
“DBD ini merata di semua kecamatan, tapi paling banyak kecamatan Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur. Agar tidak ada DBD, kita meminta setiap pihak untuk memberantas jentik nyamuk,” ujarnya.
Pada bulan yang sama di tahun 2019, Rustam mengatakan ada sebanyak 85 kasus DBD, data tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun ini.
“Jelas ada penurunan. Sedangkan secara keseluruhan sepanjang 2019 ada sebanyak 300 lebih. Kalau yang meninggal saya lupa. Itu harus buka data dulu,” tuturnya.
Saat disinggung yang mana lebih berbahaya antara DBD atau virus Corona, Kadinkes menyebut kedua penyakit itu harus tetap diwaspadai. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan 4 kamar isolasi apabila ada warga yang terpapar virus Corona.
“Keduanya harus diwaspadai. Tapi, untuk saat ini kita tetap waspada DBD, soalnya DBD kan sudah kita alami, sedangkan virus corona belum. Untuk corona kita sudah siapkan 4 kamar isolasi di RSUP Raja Ahmad Tabib,” tutup Rustam.
(Ism)
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
