KARIMUN – Ratusan warga Kundur akan menggelar aksi damai di Gedung DPRD Karimun, Senin (22/2). Mereka menyatakan mendukung Ketua DPRD Karimun HM Asyura agar melanjutkan kepemimpinannya di legislatif.
Aksi damai itu sengaja dilakukan menjelang Badan Kehormatan (BK) DPRD Karimun menjatuhkan putusan terhadap mosi tidak percaya yang dilayangkan sebanyak 20 anggota dewan kepada HM Asyura.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Karimun Kompol M Chaidir kepada Haluan Kepri, Minggu (21/2) sore mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan adanya aksi damai yang akan dilakukan oleh seratusan warga Kundur ke gedung DPRD Karimun. Aksi itu rencananya akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
“Benar, ada sekitar ratusan warga Kundur yang akan melakukan aksi damai ke gedung DPRD Karimun besok (hari ini,red) pagi. Tuntutan mereka adalah memberikan dukungan moril kepada Ketua DPRD Karimun HM Asyura melalui aksi damai yang akan dilakukan di Gedung Dewan,” ujar Chaidir.
Untuk menjaga agar aksi damai warga Kundur tersebut berlangsung dengan aman, damai dan kondusif, kata Chaidir, pihaknya bakal menerjunkan sebanyak 200 personil Polres Karimun dari berbagai kesatuan. Mereka akan berjaga-jaga di sekitar gedung DPRD Karimun, mulai dari pintu masuk hingga areal dalam gedung.
Sementara, beberapa tokoh masyarakat Kundur memberikan dukungan moril kepada HM Asyura yang notabene merupakan putera asli Kundur untuk tetap menjadi pimpinan di DPRD Karimun. Dukungan itu diperoleh ketika dilakukan pertemuan antar tokoh masyarakat Kundur di Hotel Gembira Tanjungbalai Karimun, Rabu (17/2) malam lalu.
H Arifin salah seorang tokoh masyarakat Kundur meminta BK DPRD Karimun untuk bersikap arif dan bijaksana dalam memutuskan polemik yang terjadi di tubuh DPRD Karimun. Padahal, kasus tersebut adalah kasus internal antara salah seorang anggota Komisi I DPRD yang juga anggota BK DPRD Karimun Zaizulfikar dengan Asyura.
“Saya meminta BK DPRD Karimun harus bersikap arif, bijak dan netral menyikapi persoalan ini. Kenapa saya meminta BK bersikap bijak, karena Zaizulfikar yang awalnya berpolemik dengan Asyura merupakan anggota BK. Saya menyangsikan kalau keputusan BK akan bijak dalam kasus ini, karena yang bermasalah justru anggota BK itu sendiri dengan pimpinan dewan,” ungkap Arifin.
Kata Arifin, karena melihat adanya ketidaknetralan dari putusan BK, maka sejumlah tokoh masyarakat di Kundur, membuat suatu kesepakatan untuk mendatangi gedung DPRD Karimun, Senin ini. “Kami memberikan dukungan kepada Ketua DPRD Karimun, Muhammad Asyura yang merupakan warga Kundur. Masalah ini harus diselesaikan secara bijaksana,” ucapnya.
Sebagai putra daerah Kundur lanjutnya, tokoh masyarakat di Kundur memandang perlu untuk memberikan dukungan moral kepada Asyura sehingga jangan sampai seperti orang yang bingung dan kehilangan jejak. Dukungan moril itu pun sudah dikoorinasikan dengan sejumlah tokoh dan politisi senior asli Kundur yang dinilai dituakan, seperti misalnya Huzrin Hood, Buang dan lainnya daerah asal Kundur.
Dalam kesempatan itu, Arifin pun menyayangkan sikap para anggota DPRD dari Dapil Kundur yang ikut-ikutan menandatangani mosi tidak percaya terhadap Asyura. Dengan sikap seperti itu, sama saja menambah masalah dan membuat masyarakat kundur menaruh rasa tidak percaya lagi terhadap seluruh anggota dewan dari Kundur.
“Harusnya mereka kompak dan jangan ikut pula menandatangani mosi tidak percaya. Anggota dewan itu diberikan kepercayaan bukan untuk merusak hubungan sesama wakil rakyat asal Kundur. Paling tidak bersikap netral saja, bukan malah ikut-ikutan meneken mosi tak percaya sesama wakil dari Kundur,” pungkasnya.
(red/HK)