JAKARTA-Presiden Joko Widodo menyoroti sejumlah ancaman di ruang digital, mulai dari penyebaran hoaks hingga radikalisme berbasis digital. Dia lantas meminta publik mengisi ruang digital dengan konten yang positif.
“Konten negatif terus bermunculan, kejahatan di ruang digital terus meningkat, hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai,” kata Jokowi dalam pidato pada Peluncuran Program Literasi Digital Nasional, ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5).
Jokowi berkata tantangan di ruang digital semakin besar. Dia menyebut konten negatif dan berbagai bentuk kejahatan terus bermunculan di internet.
Jokowi menilai keberadaan konten negatif dan kejahatan di internet bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, semua pihak berkewajiban melawan arus konten-konten tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memproduksi konten positif. Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menggencarkan literasi digital.
“Banjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif. Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu ciptakan mampu konteks kreatif yang mendidik,” tutur Jokowi.
Dia berpendapat literasi digital jadi hal penting dalam kondisi saat ini. Dia berharap berbagai kelompok masyarakat membantu pemerintah untuk membumikannya.
“Literasi digital kerja besar. Pemerintah tidak bisa sendirian, perlu mendapat dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital,” ujarnya.
Sumber: CNN Indonesia