Jokowi: Indonesia Negara yang Terbuka untuk Investasi – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
Voice Of America

Jokowi: Indonesia Negara yang Terbuka untuk Investasi

Presiden Jokowi berbincang-bincang bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela Hannover Messe di Pavilion Indonesia. Jokowi menegaskan Indonesia sangat terbuka terhadap berbagai kemungkinan investasi. (Foto: Courtesy/Biro Setpres)

Di samping itu, Presiden menyebut bahwa Indonesia menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara pada tahun 2050.

“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” katanya.

Presiden Joko Widodo bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz. Jokowi menegaskan Indonesia sangat terbuka terhadap berbagai kemungkinan investasi terutama yang terkait dengan hilirisasi industri dan ekonomi hijau.

Hilirisasi Industri Bisa Mengantar Indonesia Menjadi Negara Maju

Ekonom Fahmy Radhi mengatakan hilirisasi industri kelak bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara maju. Dengan sumber daya alam yang cukup banyak, peluang Indonesia untuk membangun ekosistem industri di dalam negeri sangat terbuka lebar

“Kalau (ekosistem industri) itu sudah tercipta saya kira Indonesia akan menjadi negara maju, karena kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi akan disumbang dari industri-industri itu tadi. Dan nikel sudah membuktikan, bahwa sejak pelarangan (ekspor) awalnya kita kehilangan sekitar Rp30 triliun, tapi dalam waktu tiga tahun setelah hilirisasi maka nilai tambah kita berlipat-lipat. Itu bukti bahwa hilirisasi memang memberikan nilai tambah yang cukup basar, meskipun Indonesia dilaporkan ke WTO, tapi Jokowi tetap bertahan bahkan melanjutkan kebijakan itu,” ungkap Fahmy.

Pengamat ekonomi energi UGM, Dr Fahmy Radhi. (Foto: dok pribadi)

Lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan agar Indonesia bisa menjadi negara maju? Menurut Fahmy, hal tersebut sangat bergantung pada upaya yang konsisten dari pemerintah untuk membangun ekosistem industri mulai dari hulu sampai hilir. Ia mencontohkan, apabila hilirisasi dari bijih nikel berlangsung dengan baik, maka akan menghasilkan produk turunan seperti baterai kendaraan listrik, hingga kelak Indonesia bisa memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri.

“Salah satu bukti negara maju adalah pertumbuhan ekonominya disumbang oleh industri. Pada saat itulah, Indonesia pertumbuhannya (ekonomi) akan tinggi, karena disumbang oleh industri bukan ditopang oleh konsumsi seperti selama ini,” tuturnya.

Fahmy berpendapat memang dibutuhkan waktu panjang agar Indonesia bisa berlabel sebagai negara maju. Sebab, hilirisasi industri juga membutuhkan dana yang tidak sedikit dan investor.

Dalam pembukaan Hannover Messe 2023, di Pavilion Indonesia, di Jerman, Presiden Jokowi menegaskan komitmennya untuk megembangkan hilirisasi industri dan terbuka terhadap berbagai investasi. (Foto: Couresy/Biro Setpres)

“Berapa lama? Ini butuh waktu panjang antara 10-20 tahun itu akan tercipta. Paling tidak seperti targetnya Jokowi saat ini pada tahun 2045 tahun emas Indonesia, pada saat itulah Indonesia akan menjadi negara yang maju dan modern. Karena ini, jangka panjang, maka siapapun presiden yang akan menggantikan Jokowi dan seterusnya sampai 2045, maka harus punya komitmen untuk melanjutkan legacy ini. Jangan sampai ekosistem yang baru setengah terbentuk kemudian berhenti,” pungkasnya./VOA

Laman: 1 2

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Jokowi Tinjau Pameran Teknologi, Scholz Dorong Kesepakatan Uni Eropa – Indonesia – SWARAKEPRI.COM

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top