Categories: NASIONAL

Jokowi: Stadion Kanjuruhan akan Dibongkar dan Dibangun Ulang

“Ini negara sepak bola. Orang sangat antusias terhadap sepak bola dan kita berhutang akan hal itu sehingga saat mereka lihat pertandingan, penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan merek,” tegasnya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi 1 Oktober lalu, ketika sekitar 3000-an suporter Arema FC Malang turun memenuhi lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, pasca kekalahan tim tuan rumah dari Persebaya Surabaya untuk pertama kalinya dalam 23 kali pertandingan.

Menurut laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diserahkan kepada Jokowi Jumat, tragedi yang menewaskan 132 orang itu penyebab utamanya adalah tembakan gas air mata oleh polisi sebagai respons atas serbuan para suporter Arema itu.

Gas air mata yang penggunaannya dilarang oleh FIFA itu tidak hanya ditembakkan di lapangan tapi juga ke tribun penonton sehingga membuat penonton berhamburan mencari jalan keluar dari stadion.

Menurut TGIPF, petugas keamanan di lapangan tidak tahu tentang larangan penggunaan gas air mata sesuai aturan FIFA.

TGIPF juga menyatakan bahwa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan dan mendesak Ketua Umum dan Anggota Komite Eksekutif PSSI untuk mengundurkan diri.

Namun Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menolak mengundurkan diri, mengatakan hal itu bukanlah hal yang tepat disaat masalah ini sedang menjadi sorotan.

Polisi telah menetapkan enam tersangka, yaitu Kepala Satuan Samapta Polres Malang, Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur, Kepala Bagian Operasional Polres Malang, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, ketua panitia pelaksana pertandingan dan seorang koordinator keamanan.

Masing-masing bisa diancam hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah.

Selain itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga telah mengganti Kapolres Malang dan memindahtugaskan Kapolda Jawa Timur.

Dengan jumlah korban tewas 132 orang, kejadian Kanjuruhan menempati urutan kedua kerusuhan sepak bola yang paling mematikan di dunia setelah tragedi Estadio Nacional pada 1964 dengan jumlah korban tewas 328 orang.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

16 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

16 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

17 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

19 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

1 hari ago

BP Batam Evaluasi Kinerja dan Target Capaian Penerimaan, Pendapatan dan Belanja Badan Usaha Tahun 2024

BATAM - Direktorat Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko BP Batam mengadakan rapat kerja Rencana Strategis…

2 hari ago

This website uses cookies.