Kantor Pegadaian Batam “Zolimi” 25 orang Petugas Security

Lakukan PHK Sepihak tanpa Bayar Sisa Kontrak

BATAM – swarakepri.com : Tindakan semena-mena terhadap pekerja dipertontonkan oleh Kantor Pegadaian Batam. Dengan menggunakan modus adanya efisiensi dari Kantor Pusat, Pegadaian Cabang Kepri yang menggandeng PT Gemilang Indah Sentosa(GIS) untuk merekrut security ke Pegadaian melakukan PHK sepihak terhadap 25 orang petugas security tanpa membayar pesangon(sisa kontrak) pada awal bulan Agustus 2013 lalu.

Sampai saat ini, nasib ke-25 orang petugas Security yang di PHK sepihak oleh Pegadaian tidak jelas. Upaya perundingan yang sudah dilakukan antara para security dengan Pegadaian dan PT GIS tidak kunjung menemui kesepakatan. Bahkan pihak pegadaian dan PT GIS saling lempar tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Agung, salah satu security yang dipecat kepada awak media ini mengaku telah diperlakukan semena-mena oleh pihak Pegadaian dan PT GIS dengan adanya tindakan pemecatan sepihak. “Kami sudah hampir 2 bulan nasibnya terkatung-katung tanpa ada kepastian. Kalau kami dipecat, hak kami harus dibayarkan! Karena kami masih punya sisa kontrak hingga bulan desember 2013,” tegasnya,Jumat(27/9/2013) di Batam Center.

Menurut Agung, tindakan semena-mena yang dilakukan oleh pihak Pegadaian Batam dan PT GIS tidak hanya masalah pemecatan. Selama mereka bekerja banyak pemotongan-pemotongan gaji yang tidak berdasar yang dilakukan oleh Pegadaian dan PT GIS seperti
pemotongan gaji melalui ATM.

“Pada slip gaji yang kami terima, pemotongan tersebut tidak disebutkan. Namun setelah dicek ke ATM gaji kami sudah berkurang sebesar Rp 300 ribu,” ungkapnya.

Pemotongan tersebut kemudian sudah pernah dipertanyakan para security kepada pihak PT GIS. Hardiyanto selaku Kepala Cabang PT GIS di Batam kepada para secirity mengakui adanya pemotongan sebesar Rp 300 ribu tersebut untuk pembuatan Karta Tanda Anggota(KTA) security yang akan dikeluarkan di Polda Sumatera Utara.

Tidak puas dengan jawaban Hardiyanto, para security kemudian menghubungi Direktur PT GIS, Junet yang berada di Medan. Pernyataan Hardiyanto yang menyebutkan adanya pemotongan gaji untuk membuat KTA dibantah Junet. Ia mengaku tidak tahu dan tidak pernah memotong gaji petugas security yang bekerja di Pegadaian Batam.

“Kalau mereka(security) mau pendidikan, ngapain jauh-jauh ke Polda Sumut! Di Polda Kepri kan bisa! ujar Junet heran.

Dalam pembicaraan lewat telepon tersebut, Junet juga meminta agar para security jangan asal bicara. Ia bahkan mengancam akan menuntut balik dan sudah mengaku sudah menyiapkan pengacara.

“Saya sudah siapkan pengacara, karena saya juga orang hukum,” tandasnya.(Jun)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

5 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

18 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

23 jam ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

23 jam ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

23 jam ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

23 jam ago

This website uses cookies.