Categories: HeadlinesHUKRIM

Kasus Dugaan Korupsi Depag Kepri “Mengendap” di Kejari Batam

BATAM – swarakepri.com : Kasus dugaan korupsi Kantor Departemen Agama(Depag) Kepri sampai saat ini masih mengendap di Kejaksaan Negeri Batam. Sejak ditangani Seksi Pidana Khusus(Kasi Pidsus) Kejari Batam beberapa bulan lalu, penanganan kasus yang merugikan negara hingga Rp 27 Miliyar tersebut masih dalam tahap pengumpulan data.

“Masih tahap pengumpulan data,” ujar Kasi Pidsus Kejari Batam, Nuni Triyana siang tadi, Senin(26/8/2013) ketika ditemui di Kantornya.

Nuni juga mengaku bahwa penyidik Kejari Batam belum sama sekali melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang dianggap terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana insentif guru agama di Batam tersebut.

“Waktu pengumpulan data tidak terbatas, ujar Nuni ketika disinggung berapa lama waktu yang dibutuhkan penyidik untuk mengumpulkan data.

Sementara itu Kepala Depag Kepri, Zulkifliaka ketika dikonfirmasi awak media ini terkait kasus tersebut dengan entengnya mengatakan kasus dugaan korupsi senilai Rp 27 Miliyar tersebut sudah basi.

“Dulu udah pernah konfirmasi, sekarang konfirmasi lagi, berita ini sudah basi tau,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Kantor Departemen Agama(Depag) Kepri diduga dengan sengaja merampok dana insentif dari sebanyak 1500-an guru agama se-kota batam selama periode 2007 sampai 2012. Tidak tanggung-tanggung selama periode tersebut sebanyak Rp 27 Miliyar dana yang dialokasikan dari APBD Provinsi Kepri diduga mengalir ke kantong oknum petinggi Kantor Depag Kepri.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh swarakepri dilapangan, modus perampokan dana insentif guru agama di Batam tersebut sangat sistematis. Untuk memuluskan aksinya oknum petinggi Depag diduga dengan sengaja memalsukan data guru agama untuk kemudian dibuatkan buku tabungan dan kartu ATM Bank Syariah Mandiri.

Allan Suharsad, Direktur Forum Komunikasi Pendidikan Nasional(FKPN) kepada swarakepri mengatakan pihak Depag Kepri diduga juga sengaja membuat data guru fiktif dan mencatut nama-nama guru yang ada.

“Informasi yang kami peroleh, nama-nama guru agama yang dicatut tersebut diperoleh oknum pegawai Depag dari pihak Kantor Urusan Agama(KUA) yang ada di Batam,” ungkap Allan, hari ini,Sabtu(17/8/2013) di Batam Center.

Allan juga menyebutkan bahwa kasus ini sudah pernah diproses pihak Kejaksaan Negeri Batam. Namun sampai saat ini proses hukum atas kasus ini tidak pernah ditindak lanjuti oleh Kejari Batam.

“Pihak Kejari tidak punya nyali untuk mengungkap kasus ini, padahal kerugian negara mencapai puluhan miliyar,” kecamnya.

(redaksi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta

Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…

37 menit ago

Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…

2 jam ago

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

4 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

4 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

5 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

5 jam ago

This website uses cookies.