Categories: Karimun

KEK Karimun Terancam Molor, Ini Kata Dewan

KARIMUN – Penetapan pulau Asam menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Karimun terancam molor. DPRD Karimun mengaku belum menerima pengajuan revisi Peraturan Daerah (Perda) Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Karimun.

“Belum ada,” ujar Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) DPRD Karimun, Anwar Abu Bakar, Kamis (2/2/2017).

Padahal revisi Perda RTRW Karimun merupakan salah satu syarat yang diminta Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) untuk menetapkan pulau Asam menjadi KEK Karimun.

Pasalnya berdasarkan Perda RTRW Karimun, pulau Asam Karimun masih berstatus Hutan Produksi Terbatas (HPT), hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK) dan Hutan Produksi Tetap (HP).

Untuk menjadikannya KEK yang notebene kawasan industri, perda tersebut harus direvisi agar terjadi penyesuaian.

Anwar mengaku pihaknya pada semester pertama 2017 ini sudah memiliki agenda revisi dan penyelesaian ranperda jadi perda yang sempat tertunda pada 2016 lalu.

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Karimun itu memperkirakan revisi Perda RTRW Karimun baru bisa optimal dilakukan pada semester kedua 2017.

“Kalau tak masuk Prolegda bagaimana kami membahasnya. Untuk semester pertama ini kami sudah ada sekitar 16 perda yang mau direvisi dan menyelesaikan ranperda tahun 2016 yang sempat tertunda,” kata Anwar.

Meski begitu, Anwar mengatakan bukan berarti peluang Perda RTRW direvisi pada semester pertama 2017 tertutup.

“Kalau DPRD dan Pemkab Karimun sepakat ini mendesak, bisa saja diberikan pengecualian,” terang pria berkacamata itu.

Berapa lama dibutuhkan waktu untuk merevisi Perda RTRW? Anwar mengatakan tergantung berapa banyak pasal atau materi revisi yang diajukan Pemkab Karimun.

“Kalau sedikit, dalam dua bulan bisa selesai,” prediksinya.

Seperti diketahui DN KEK pada sidang di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, 30 Januari lalu menunda penetapan pulau Asam Karimun menjadi KEK baru di Indonesia menunggu persyaratan lengkap.

Padahal di pulau Asam saat ini sudah berdiri PT Karimun Storage Terminal, perusahaan penyimpanan minyak asal Singapura. Dua perusahaan lainnya menyusul.

(RED/TBN)

Roni Rumahorbo

Recent Posts

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

2 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

2 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

2 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

3 jam ago

Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial

Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…

3 jam ago

Indonesia Blockchain Week 2024: Sukses Gaet Lebih dari 1.700 Peserta

Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…

3 jam ago

This website uses cookies.