Kisah Pilu Tragedi Kerusuhan Suporter Arema FC – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
BOLA

Kisah Pilu Tragedi Kerusuhan Suporter Arema FC

Sebuah pesan duka cita tampak ditempelkan di sebuah pagar dalam sebuah acara berkabung di Jakarta mengenang para korban tewas dalam kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang sehari sebelumnya, pada 2 Oktober 2022. [Adek Berry/AFP]

Para keluarga korban menunggu di luar sebuah rumah sakit di Malang, Jawa Timur untuk mendapatkan konfirmasi tentang nasib keluarga mereka yang menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 2 Oktober 2022. [Juni Kriswanto/AFP]

Usut tuntas

Laporan terakhir dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan tragedi itu menelan korban jiwa sebanyak 125 orang. Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat 174 meninggal, 11 luka berat dan 298 luka ringan.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Muhadjir Effendy menyesalkan tragedi kerusuhan suporter tersebut.

“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran, dan tidak terjadi lagi. Korban di Rumah Sakit dilayani gratis, ada santunan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Malang,” katanya.

Mengenai kerusahan tersebut, Muhadjir menjelaskan aparat Kepolisian tengah melakukan investigadi dan mengumpulkan fakta lapangan. “Presiden meminta dilakukan investigasi secepat mungkin dan harus ada yang bertangungjawab. Sementara Liga Sepak Bola dihentikan,” ujarnya.

Muhadjir melihat kondisi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Sejumlah bangkai kendaraan berserakan di depan stadion. Polisi berjaga dan dipasang garis polisi di pintu masuk stadion Kanjuruan. “Di dalam gak karu-karuan, chaos ada keributan,” katanya usai melihat kondisi stadion.

Dalam foto tertanggal 2 Oktober 2022 ini, tampak sebuah mobil polisi dibakar suporter Arema FC Malang di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, usai kekalahan tim mereka dalam pertandingan melawan Tim Persebaya Surabaya pada malam sebelumnya. [Eko Widianto/BenarNews]

Bupati Malang Sanusi menyatakan seluruh biaya perawatan korban ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang. Termasuk biaya pengobatan di rumah sakit swasta. Sebanyak 180 korban luka dirawat di RSUD Kanjuruhan, dan rumah sakit lainnya di sekitar Malang. “Biaya perawatan menjadi tanggungan Pemkab Malang,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menyampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur fokus menangani tanggap darurat pasca insiden. Pemerintah Provinsi memberikan santunan takziah Rp 10 juta untuk masing-masing korban meninggal. Sedangkan korban luka diberi santunan Rp 5 juta. “Santunan takziah. Bagian dari empati bagi korban,” katanya.

Kepala RSUD Kanjuruhan Kepanjen Bobi Prabowo menjelaskan jika secara umum banyak korban yang mengalami trauma atau cedera akibat terinjak dan berdesak-desakan. Selain itu, juga mengalami sesak nafas dan terdampak asap. “Ganguan pernafasan karena asap, terinjak menjadi satu. Perlu diperiksa lebih lanjut untuk menentukan penyebab utama,” katanya.

Sedangkan sejumlah jenazah dengan wajah membiru, Bobi menjelaskan jika kulit wajah mengalami iritasi akibat gas air mata. “Ada yang luka berat, cedera otak. Trauma akibat benturan dan hipoksia karena kekurangan oksigen,” katanya.

Laman: 1 2 3

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top