BATAM – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI akan menemui masyarakat Pulang Rempang untuk menindaklanjuti pengaduan Kerabat Masyarakat Adat Tempatan(KERAMAT) tentang permohonan legalitas lahan Kampung-kampung di Pulau Rempang, Galang dan Galang Baru pada Sabtu besok, 16 September 2023.
Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Mediasi Komnas HAM, Eri Riefka kepada SwaraKepri, Kamis malam,14 September 2023 “Iya benar, Sabtu nanti kita datang ke Rempang,” ujarnya.
Kunjungan Komnas HAM untuk bertemu dengan masyarakat Rempang ini juga dibenarkan oleh Kuasa Hukum KERAMAT dari kantor hukum 74, Alfons Loemau dan Petrus Selestinus.
“Iya benar, informasinya seperti itu,” ujar Petrus Salestinus, Kamis malam.
Meski demikian, ia mengatakan Pengacara KERAMAT tidak ikut mendampingi masyarakat saat kunjungan Komnas HAM tersebut. “Kami tidak ikut,” ujarnya singkat.
Berita sebelumnya, Kerabat Masyarakat Adat Tempatan(KERAMAT) memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia(Komnas HAM) terkait permasalahan di Pulau Rempang, Kota Batam, Senin 11 September 2023 di Kantor Komnas HAM.
Humas Keramat Suardi hadir bersama Kuasa Hukum Keramat dari Kantor Hukum 74, Alafons Loemau, Petrus Selestinus dan Berechmans M. Ambardi serta Ferry Dkk dari WALHI. Keramat memberikan penjelasan kepada Komisioner Mediasi Komnas HAM, Prabianto Mukti Wibowo.
“Pertemuan perwakilan KERAMAT dengan Komnas HAM bertujuan menyampaikan informasi terbaru terkait peristiwa tanggal 7 September 2023. Humas Keramat Suardi menyampaikan beberapa poin kepada Komisioner Mediasi Komas HAM Prabianto Mukti Wibowo,” ujar Pengacara Keramat, Petrus Selestinus kepada SwaraKepri, Senin 11 September 2023 malam.
Kata Petrus, beberapa poin yang disampaikan Humas Keramat dalam pertemuan tersebut diantaranya, Pertama, kedatangan seribuan Aparat Polri-TNI, Satpol PP di Pulau Rempang dengan kekuatan penuh tidak ada pemberitahuan dari BP Batam tentang akan ada pengukuran dan pematokan tanggal 7 September 2023 7/9/2023.
“Kedua, kedatangan mereka(tim terpadu) dengan membawa water canon, gas air mata dan senjata, serta menembakan gas air mata di depan sekolah saat jam belajar anak-anak sekolah, jumlah korban dianiaya, membuat suasana mencekam dan warga terpaksa membela diri mempertahankan hak-haknya atas tanah,” ujarnya.
Page: 1 2
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.
View Comments