BATAM – Tim Komnas HAM yang dipimpin Komisioner Mediasi Prabianto Mukti Wibowo mengunjungi SMPN 22 Batam di Tanjung Kertang Pulau Rempang, Sabtu 16 September 2023 sekitar pukul 9.30 WIB.
Dalam kunjungan tersebut, Tim Komnas HAM meminta informasi soal kronologi penembakan gas air mata oleh pihak Kepolisian saat peristiwa bentrokan warga dengan Tim Terpadu pada tanggal 7 September 2023 lalu.
“Kami datang ke SMP 22 ini dalam rangka memverifikasi laporan adanya korban dari para siswa pada kejadian tanggal 7 September lalu,” ujar Prabianto saat bertemu Kepala Sekolah SMPN 22 Batam, M.Nazif dan Para Guru yang ada.
Ia mengatakan, pada tanggal 7 September lalu, ada aksi kericuhan yang kemudian ditindak lanjuti dengan tindakan Kepolisian, diantaranya laporan berupa penembakan gas air mata.
“Saya minta keterangan kronologi dari pak Kepala Sekolah dan kalau perlu ada saksi-sakai yang bisa dihadirkan terkait penembakan gas air mata yang dilakukan pihak Kepolisian yang menimbulkan korban dan kerugian bagi sekolah khususnya bagi siswa,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 22 Batam, M.Najif menjelaskan kepada Komnas HAM berapa jumlah murid yang terdampak, bagaimana situasi pada saat kejadian. Selanjutnya Tim Komnas HAM berjumlah lima orang tersebut menuju ke ke SDN 024 untuk mengumpulkan informasi.
Seperti diketahui, pada peristiwa bentrokan warga dengan aparat Tim Terpadu tanggal 7 September 2023, beberapa siswa di SD 24 dan SMPN 22 di Pulau Rempang menjadi korban akibat tembakan gas air mata dari pihak Kepolisian.
Saat berita ini diunggah, Tim Komnas HAM masih mengumpulkan informasi pihak SD 024 Tanjung Kertang, Pulau Rempang, Batam./Shafix
Pingback: Komnas HAM: Banyak Siswa di Rempang jadi Korban Gas Air Mata – SWARAKEPRI.COM