BATAM – Sebanyak 188 Korban kebakaran warga rumah liar (ruli) Baloi Persero RT 06/RW 01, Baloi, Lubuk Baja, Batam terpaksa mengungsi di tenda darurat.
Salah seorang korban kebakaran, Harsudin, mengaku bersyukur karena bantuan untuk korban kebakaran banyak berdatangan.
“Alhamdulillah banyak bantuan datang dari pemerintah dan warga sekitar,” katanya saat ditemui di tenda pengungsian pada Sabtu (22/6/2019) malam.
Bantuan berupa pakaian dan sembako juga mulai berdatangan ke tempat para pengungsi.
Harsudin lantas mengajak tim swarakepri.com mengunjungi rumahnya yang ludes terbakar. Dia menceritakan bahwa tak satupun barang-barang yang ada di rumahnya dapat diselamatkan.
“Hanya baju di badan ini saja yang tersisa,” keluhnya bersedih.
Ia hanya bisa pasrah saat melihat api besar dini hari itu menghabiskan rumahnya dan rumah-rumah tetangganya yang lain.
Harsudin menambahkan kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di sebuah rumah kosong. Api kemudian dengan cepat merambat ke rumah warga yang rata-rata semi permanen berbahan kayu.
Bapak tiga anak itu tak lagi sempat mengamankan barang-barang lantaran harus menyelamatkan anak-anaknya.
“Pertama yang saya pikirkan hanya menyelamatkan anak-anak saya,” pungkasnya.
Dari pantauan tim swarakepri.com di lapangan, saat ini warga di pengungsian sedang mengantri pembagian bantuan berupa pakaian dan sembako.
Penulis : Shafix
Editor : Rumbo
Dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Dunia COP30, MIND ID Group menegaskan bahwa masa depan industri…
Komite Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 1 Jakarta kembali menyalurkan bantuan…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai menerapkan aturan baru bagi pelanggan yang membawa power bank…
BATAM – Sebanyak 694 berisi limbah elektronik(e-waste) dari Amerika Serikat sudah masuk di Pelabuhan Batu…
Tanggal 12 September 2025, SMA & SMK Yapenda menggelar acara “Storytelling Techniques to Make Your…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan kesiapan penuh menghadapi Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…
This website uses cookies.