Categories: BATAMHUKUM

Lagi, PT MRS Ajukan PKPU ke PT JPK

BATAM – Kuasa Hukum PT MRS, Andris mengatakan pihaknya kembali mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri (PN) Niaga Medan setelah permohonan PKPU ditolak PN Niaga Medan bulan Juli 2023 lalu.

“PT JPK kembali di PKPU kan oleh PT MRS di PN Niaga dengan Register Perkara No.37/PDT.SUS-PKPU/2023/PN. NIAGA.MDN. Adapun Alasan PT MRS mengajukan permohonan PKPU yang kedua ini dikarenakan, pada PKPU pertama ada alat bukti yang sangat penting dan mendasar yang tidak diajukan, sehingga pada PKPU Kedua ini akan kami ajukan, alasan kedua karena Termohon PKPU tidak memiliki itikad baik artinya setelah PKPU pertama diputus seharusnya segera melakukan penyelesaian atas kewajibannya,” jelasnya kepada SwaraKepri, Jumat 18 Agustus 2023 malam.

Kata Andris, pada saat PKPU pertama Kuasa PT JPK sempat mengirim pesan singkat kepada pihaknya dan memohon ampun agar jangan di PKPU dan akan memenuhi permintaan kliennya (PT MRS) yaitu menyerahkan seluruh sertifikat milik konsumen ke Notaris yang ditunjuk. Tetapi kenyataannya tidak satu lembarpun sertifikat yang diserahkan ke Notaris yang ditunjuk.

“Setelah mengetahui putusan PKPU ditolak Kuasanya (PT JPK) malahan mengartikan putusan PKPU pertama sebagai dasar kemenangan, sehingga kewajiban kepada PT MRS tidak perlu dilaksanakan padahal tidak ada kaitan dan tidak ada satu pun petitum putusan yang menyatakan bahwa PT JPK tidak perlu melaksanakan kewajibannya kepada PT MRS,” tegasnya.

Selain itu, kata Andris, agar putusan PKPU pertama tidak dijadikan alasan oleh Kuasa Hukum PT JPK bahwa perkara Pidana yang menimpa kliennya adalah perkara Perdata dan seolah-olah putusan PKPU itu adalah final dan mengikat.

Menurut dia, PKPU adalah permohonan bukan gugatan sehingga tidak dikenal azas “Ne Bis In Idem” (Perkara dengan obyek, para pihak dan materi pokok perkara yang sama, diputus oleh pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap baik mengabulkan atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk kedua kalinya).

“Yang artinya kapanpun bisa diajukan lagi, selama Termohon belum memenuhi kewajibannya,” jelas Andris lagi.

Disisi lain, kata dia, kliennya juga masih bertanya-tanya bagaimana bisa bos PT JPK itu yang masih berstatus DPO bisa memberikan Kuasa kepada Pengacara untuk bersidang di PN Niaga Medan.

“Bukankah seharusnya seorang Pengacara/Advokat sebagai salah satu pilar Penegak Hukum wajib mentaati aturan hukum dengan menyerahkan kliennya yang berstatus Tersangka dan DPO untuk diperiksa oleh penyidik Polda Kepri?”pungkasnya.

Berdasarkan indormasi yang diperoleh dari SIPP PN Medan, sidang perdana permohonan PKPU PT MRS terhadap PT JPK akan dilangsungkan pada Selasa 22 Agustus 2023/Shafix

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Nuriswan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nuriswan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

1 jam ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

2 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

1 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

1 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

1 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

1 hari ago

This website uses cookies.