BATAM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Febrialin mengaku masih dibutuhkan banyak perbaikan dan pembenahan infrastruktur destinasi pariwisata untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Batam.
Salah satu destinasi wisata Dendang Melayu yang berdekatan dengan Jembatan Barelang kata dia akan dilakukan perbaikan infrastruktur.
“Kita bakal ada perbaikan dan juga penambahan sesuai dengan desain awal untuk kawasan Dendang Melayu,” ujarnya kepada SWARAKEPRI.COM, Rabu (18/01/2017) di gedung DPRD kota Batam
Menurutnya di kawasan Dendang Melayu nantinya ada beberapa pekerjaan yang akan di coba supaya baik, terkait dengan kebersihan, toilet dan pintu masuk gerbang.
“Kita juga membuat semacam areal yang memungkinkan untuk turun langsung ke bawah, sehingga wisatawan juga bisa manfaatkan itu. Bisa buat berjalan kebawah, naik juga melalui lokasi itu,” jelasnya.
Febrialin menjelaskan bahwa perbaikan Infrastruktur untuk meningkatkan destinasi pariwisata ini memakan biaya sebesar Rp 1,1 Miliar yang berasal dari DAK.
“Itu Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian,” jelasnya.
Ia mengatakan masih banyak potensi-potensi pariwisata di kota Batam yang belum terpromosikan karena masih perlu perbaikan dan pembenahan, seperti pariwisata di pulau Abang.
“Kita kan cukup banyak destinasi yang ada di Batam ini, cuma perlu pembenahan lebih lanjut,” ucapnya.
Kata dia, Pulau Abang merupakan area wisata bagi wisatawan yang hobi snorkeling maupun diving, karena memiliki aneka terumbu karang yang cukup bagus serta ikan-ikan yang cukup menarik, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang nantinya juga akan mendongkrak perekonomian untuk masyarakat di areal pulau abang.
“Disitu juga ada home stay. Kita juga sudah membentuk semacam kelompok sadar wisata yang melibatkan masyarakat setempat, sehingga perekonomian masyarakat setempat juga bisa terangkat dengan keberadaan pariwisata yang ada disana,” kata mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kota Batam ini.
Febrialin juga mengaku optimis pada tahun 2017, dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara ke kota Batam.
“Wisata mancanegara dari Tiongkok, Singapura dan Malaysia. Tiga negara itu, tapi kita juga mendorong wisatawan mancanegara lain seperti Korea Selatan, Jepang dan beberapa negara lain,” terangnya.
Ia mengaku telah melakukan pertemuan dengan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), ASITA (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) dan perwakilan Tour Agent dari Singapura, untuk menjalin kerjasama dalam kepariwisataan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kota Batam.
“Jadi harapan kita dengan pertemuan itu merupakan cikal bakal ke depan, kita berharap juga tour gate dari Singapore lebih banyak lagi membawa tamu-tamunya ke Batam,” harapnya.
Dengan kerjasama tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan yang ditargetkan sebanyak 2 juta wisatawan ke Batam tahun 2017.
“Target kita 1,9 Juta, dari Kemenpar kemarin menyampaikan bahwa meminta Batam ini 2,5 juta,” ucapnya.
Ditambahkan bahwa tahun 2017 ini, pihaknya akan melibatkan para pelaku usaha mikro kecil dalam mewujudkan wisata kuliner. Diharapkan juga dapat membantu mendongkrak pariwisata di kota Batam.
“Tentu kita juga melibatkan para pelaku usaha mikro kecil sehingga ada wisata kuliner. Kedepan kita dorong, kita coba di beberapa titik nanti, mungkin beberapa pujasera di Batam yang higienies, kehalalan, dan kebersihan lingkungan,” pungkasnya.
Verdawen Margote