Pengamat: Kebijakan Energi Harus Berkelanjutan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai wajar pendapat masyarakat yang tidak ingin tahu penyebab kenaikan harga BBM. Karena itu, kata dia, pemerintah perlu mensosialisasikan penyebab kenaikan harga BBM kepada masyarakat. Semisal karena dampak perang Rusia-Ukraina dan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai $105/barel.
“Apalagi sebenarnya kebijakan pemerintah tentang harga minyak tidak disubsidi lagi. Sehingga akan naik turun sesuai harga minyak dunia, karena kita masih tergantung impor,” jelas Aviliani.
Aviliani mengingatkan pemerintah yang hanya memikirkan energi terbarukan atau efisiensi BBM saat harga BBM naik. Menurutnya, kebijakan tersebut perlu terus dilakukan meskipun harga BBM sedang turun sehingga bisa berkelanjutan.
Kendati demikian, Aviliani sependapat dengan pemerintah yang menaikkan harga BBM untuk kesehatan APBN. Menurutnya, keputusan tersebut dibutuhkan untuk memberi kepastian kepada masyarakat sehingga inflasi tetap terjaga.
“Yang penting adalah kebijakan itu harus pasti. Karena kalau menduga-duga justru menyebabkan ketidakpastian dan inflasinya berlipat-lipat.”
Ia menjelaskan kenaikan harga BBM dapat berdampak kepada harga pangan yang kini sudah mengalami kenaikan. Karena itu, ia menyarankan pemerintah untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam ketersediaan pangan. Sebab, kata dia, pemerintah daerah lebih memahami persoalan di daerah ketimbang pemerintah pusat./VOA