BATAM – swarakepri.com : Kepala Badan Pengendalian Dampak Lngkungan Daerah(Bapedalda) Kota Batam, Dendi Purnomo mengaku telah berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Kepri untuk meyelidiki limbah Bahan Berbahaya Beracun(B3) yang ada di PT Seloko Batam Shipyard, Tanjung Riau Batam.
“Kita telah koordinasi dengan Ditkrimsus Polda Kepri, untuk penanganan kasus limbah B3 jenis oil slag yang ada di PT Seloko,” tegas Dendi kepada SWARAKEPRI.COM hari ini, Kamis(16/10/2014) diruang kerjanya.
Dikatakannya kerjasama dengan Polda Kepri ini perlu dilakukan agar kasus limbah B3 ini tidak menguap begitu saja. Apalagi masuknya limbah tersebut ke Batam sama sekali tanpa sepengetahuan Bapedal.
“PT Seloko tak pernah mengurus izin TPS, padahal aturannya kan jelas! Asal limbah B3 itu belum diketahui dari mana. Kita koordinasi dengan Polisi untuk membantu proses penyilidikannya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dirkrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Syahardiyantono menegaskan akan segera menelusuri terkait adanya tindakan pelepasan police line oleh Polsek Sekupang terhadap puluhan ton limbah Bahan Berbahaya Baracun(B3) jenis oil slag yang ditemukan di areal PT Seloko Batam Shipyard, Tanjung Riau Batam beberapa waktu lalu.
Syahar juga mengaku belum pernah mendapatkan laporan terkait adanya pelepasan garis polisi yang dilakukan oleh jajaran Polsek Sekupang tersebut.
“Sampai saat ini belum ada laporan masuk ke Polda Kepri terkait adanya pelepasan limbah B3 oleh polsek sekupang. Saya akan kroscek dulu ke Subdit,” tegas Syahar, Senin(13/10/2014) di Mapolda Kepri. (red/di)
