JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman periode 2014-2019 Luhut Binsar Panjaitan diminta kembali membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
“Tadi saya dipanggil presiden ya di-brief untuk tugas saya ke depan. Jadi nanti menangani soal maritim dan investasi,” ujar Luhut usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut dia, Jokowi memberi arahan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi menyelesaikan persoalan-persoalan investasi, terutama terkait komoditas petrochemical, B20, dan B30. Dengan demikian, impor minyak dan gas (Migas) bisa berkurang.
“Tadi saya lapor B20 sudah mampu mengurangi 20 persen impor energi. Kalau kita setia, dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kita akan mengurangi impor energi dengan signifikan,” ungkap Luhut.
Kendati nama kementerian berubah, Luhut enggan menyebutkan kepastian bahwa ada perubahan nomenklatur atau tidak. Dia hanya menyebutkan bahwa hal itu merupakan kewenangan Kepala Negara dan akan diumumkan esok hari, Rabu (23/10) sebelum pelantikan menteri kabinet baru Jokowi.
Sebelumnya, Luhut menjabat sebagai Menteri Kemaritiman. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).
Hari ini, Jokowi tak hanya memanggil Luhut, melainkan pula sejumlah tokoh yang akan menjadi menteri seperti Tjahjo Kumolo, Fachrul Razi, Jhonny G Plate, hingga Zainudin Amali.
Artikel ini disadur dari https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20191022194042-532-441935/luhut-pimpin-kementerian-kemaritiman-dan-investasi