Majunya putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka ke Pemilihan Wali Kota Solo 2020 dianggap bukanlah bagian dari sebuah dinasti politik.
Hal tersebut diperoleh dari hasil survei yang dirilis lembaga survei Median.
Ada sebanyak 800 responden dilibatkan dalam pembuatan survei yang dilaksanakan dari 3 sampai 9 Desember 2019. Hasilnya, sebanyak 55,5 persen responden menganggap keterlibatan Gibran dalam pertarungan Pilwalkot Solo 2020 bukanlah bentuk dari dinasti politik.
Namun angka tersebut ternyata berbanding tipis dengan yang setuju kalau majunya Gibran itu termasuk ke dalam politik dinasti.
Sebanyak 41,6 persen responden memilih tersebut dan 2,9 persen responden memilih untuk tidak tahu.
“Seperti kita ketahui, bahwa politik dinasti di Indonesia dengan makna konotatif, mungkin orang mengatakan begitu karena kurang tebal (pemahamannya),” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat menyampaikan paparan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Rico menerangkan apabila presentase responden yang menganggap Gibran termasuk ke dalam politik dinasti dalam angka yang besar, bisa mempengaruhi elektabilitas Gibran nantinya.
Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan sampel yang dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender. Adapun margin of error survei tersebut ialah 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Suara.com