Mendikbud yang baru berusia 35 tahun Nadiem Makarim mengatakan pemuda harus berani mengambil risiko dalam setiap tindakannya. Hasil besar biasanya akan timbul dari keputusan mengambil risiko yang juga besar.
Hal ini juga yang dilakukan Nadiem Makarim ketika memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahaan yang sudah lama dibangunnya, Go-Jek.
Nadiem mengatakan saat mendapat tawaran untuk menjadi Menteri, tentu pertaruhan besar ketika melepas perusahaannya kepada orang lain. Namun, risiko itu tetap harus dilakukannya
“Ketika mendapat kesempatan dari presiden untuk membantu generasi berikutnya, saya ga berpikir dia kali. saya melangkah ke depan apapun resikonya,” katanya saat upacara hari sumpah pemuda di kantor Kemendikbud, Senin (28/10/2019).
Lulusan Harvard University itu juga mendorong pemuda untuk bergerak. “Kawan-kawan pemuda dengarkan saya. Satu-satunya kegagalan jika kita diam di tempat. Satu-satunya kesuksesan jika melangkah ke depan.
“Kita mungkin tersandung-tersandung kita mungkin jatuh. Tapi kita tidak akan tiba di tujuan jika kita tdk melangkah bersama. Kawan-kawan pemuda, jangan menunggu dunia berubah. Dunia ada di tanganmu. Jika kita mau melangkah, kita tidak akan kalah,” lanjutnya.
Nadiem juga mencontohkan bagaimana Indonesia akan sulit bisa merdeka jika dulu pemudanya tidak ikut tergerak dalam menjemput kemerdekaan.
“Kami haturkan penghargaan setinggi-tingginya kepada tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda sehingga menjadi pelopor untuk mewujudkan kemerdekaan indonesia. Sekaligus menjaga keutuhan NKRI,” sebutnya.
Sumber: CNB Indonesia
Editor: Rumbo