KUALA LUMPUR – Mahathir Mohamad sebagai pemegang kelompok mayoritas di Parlemen Malaysia serukan parlemen menggelar sidang lebih cepat. langkah ini nantinya menjadi sikap resmi Parlemen apakah mereka mendukung Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri baru Malaysia.
Mahathir juga telah merilis daftar 114 anggota parlemen yang mendukungnya untuk mengambil alih posisi perdana menteri Malaysia berikutnya. Ia mengatakan mereka semua memiliki surat tertulis atau menandatangani deklarasi undang-undang.
“Dia (Muhyiddin) akan dilantik sebagai Perdana Menteri. Langkah selanjutnya adalah apakah kita dapat menunjukkan bahwa kita tidak percaya padanya,” katanya sebelum pelantikan Muhyidin sebagai PM Malaysia, Sabtu (29/2/2020) kemarin.
Secara terang-terangan ia bahkan mengungkap penghianatan yang dilakukan oleh Muhyidin sudah dipersiapkan sejak lama.
“Aku merasa dikhianati oleh Muhyiddin, dia sudah mengerjakan ini sejak lama dan sekarang dia telah berhasil,” ungkap Mahathir seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (1/3/2020).
Lantas apa yang dilakukan Mahathir dan para pendukungnya di parlemen? Menurutnya, langkah selanjutnya adalah menunggu sidang parlemen.
“Pemerintah bisa menunda selama yang dia mau. Tetapi jika penundaan itu sangat lama, maka perdana menteri tidak didukung oleh anggota parlemen,” ujarnya.
Mahathir menjelaskan, dalam konstitusi Malaysia, orang yang dipilih sebagai perdana menteri harus mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen, tanpa menyebutkan partai politik.
“Jika parlemen tidak diizinkan bersidang, para anggota parlemen tidak dapat mengungkapkan secara resmi apakah mereka mendukung Muhyiddin,” ucapnya
Raja Malaysia secara resmi telah menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru, Sabtu (29/2/2020). Pengumuman tersebut sekaligus mrnjawab kebuntuan politik Malaysia yang selama seminggu terakhir tanpa pemerintahan pasca runtuhnya koalisi Pakatan Harapan.
Abidin