Categories: Tanjung Pinang

Meresahkan! Hutan Lindung Tanjungpinang jadi Lokasi Ngelem Pelajar

TANJUNGPINANG – Kenakalan remaja di Tanjungpinang kian meresahkan. Sejumlah pelajar diduga ngelem di Kawasan Hutan Lindung yang berada di KM2 Tanjungpinang.

Aktivitas ngelem di kalangan pelajar ini terungkap setelah ditemukan sejumlah kaleng lem dan kantong berisi lem yang baru digunakan berserakan di dalam Hutan Lindung, Senin(2/3/2020).

Ilham (30), salah seorang warga yang tinggal dipintu masuk Hutan Lindung mengaku setiap hari banyak remaja keluar masuk kedalam hutan.

“Hari-hari banyak remaja, khususnya anak-anak sekolah. Yang jelas bukan anak sini (warga Hutan Lindung),” ujarnya kepada Swarakepri, Senin sore.

Kata dia, warga sekitar Hutan Lindung selalu berjaga di pos masuk hutan lindung di malam hari.

“Kalau malam warga sini jaga, tidak ada yang boleh lewat, tapi pintu masuk ke hutan ini tidak hanya satu, lewat KM3 juga bisa. Kalau siang susah juga, mereka beralasan untuk mandi, karena didalam sana ada kolam besar,” tuturnya.

Taufik, warga lainnya mengaku pernah menemukan para pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tanjungpinang melakukan aktivitis ngelem secara terang-terangan.

“Ketika itu saya hendak berolahraga di
kawasan hutan lindung dan menemukan pelajar ini tengah asyik ngelem seolah tidak ada rasa takut,” katanya.

“Mereka masih menggunakan seragam sekolah, saat ditanya, salah satunya mengakui bahwa menghirup lem didalam kantong plastik,” tambahnya.

Ia berharap instansi terkait seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dapat mengatasi hal ini.

Kasatpol PP Tanjungpinang, Hantoni ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selalu berpatroli untuk mengantisipasi perilaku-perilaku yang tidak diinginkan.

“Insyallah akan kita lakukan patroli keliling dikawasan sana. Itu juga merupakan perhatian kita bersama untuk mengatasi ini,” jelasnya.

Hantoni mengatakan, kenakalan dan pergaulan bebas remaja sering terjadi dibeberapa lokasi yang ada di Tanjungpinang.

Kata dia, sebelumnya juga ada laporan dari warga di Sei Jang dan Kota Piring mengenai sejumlah anak muda melakukan hal-hal negatif.

“Peran orang tua lebih penting dalam mengawasi pergaulan putra-putrinya. Apalagi anak-anak yang masih sekolah, tentunya lebih digiatkan untuk belajar, yang jelas saya berharap agar orang tua dapat mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya.

(Ismail)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

4 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

4 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

10 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

11 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

16 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

17 jam ago

This website uses cookies.