Malam ta’aruf ini merupakan momentum keramat dan mulia bagi masyarakat yang akan ikut berkompetisi di ajang MTQH ini.
“Walaupun kita hadir di sini membawa atribut dari Kecamatan masing-masing namun pada hakekatnya kita ingin membumikan Alquran di Kabupaten Lingga Bunda tanah Melayu tidak hanya di daerah perkotaan saja namun sampai ke pelosok negeri,” pungkasnya
Dalam meriahnya perhelatan MTQH Ke-X tingkat Kabupaten Lingga juga diwarnai dengan Pawai Ta’aruf
Yang mana pawai ta’aruf mampu memeriahkan semarak event Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke X tingkat Kabupaten Lingga di Desa Penuba, Kecamatan Selayar.
Terlihat ribuan peserta dari 13 Kecamatan se-Kabupaten Lingga mengikuti pawai tersebut di Desa Penuba.
Gema marching band menambah riuhnya suasana, meramaikan Desa Penuba. Tak hanya dari peserta, warga setempat turut antusias melihat kegiatan kegiatan tersebut sambil mengabadikan momen di gadget mereka.
Berbagai keunikan yang dibawa masing-masing peserta. Seperti salah satunya Kecamatan Temiang Pesisir, yang membawa sebuah miniatur kapal layar yang diusung saat pawai berlangsung.
Kapal layar tersebut tampak menggambarkan konsep warga Temiang Pesisir, yang merupakan salah satu daerah pulau pesisir jauh dari ibukota.
Adapula dari Kecamatan Singkep Barat, yang membawa piala juara umum.
Kecamatan yang terdiri dari 13 Desa dan keluarahan ini, menargetkan kembali juara umum pada MTQH ke X, untuk bisa memboyong piala tetap.
Kafilah yang menarik lainnya berasal dari tuan rumah Kecamatan Selayar, yang membawa sebanyak 3 ratus lebih peserta.
Mereka tampil berseri dengan barisan dimulai dari 2 sampan layar yang diusung bertulis bendera Indonesia dan Palestina, sebagai bentuk dukungan mereka yang merupakan warga Indonesia terhadap Palestina yang sedang berada dalam musibah penjajahan.