Kata dia, pihaknya juga sempat berdiskusi ringan bersama dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mendampingi Kunker tersebut apakah ada skema menggantikan hutan lindung yang sudah dilepaskan untuk dijadikan TORA itu apakah tidak ada upaya untuk menanam kembali atau mencari lahan pengganti hutan lindung yang sudah ditebang itu untuk dihijaukan kembali.
“Karena kami dari Komisi IV sangat peduli dengan konservasi dan juga keberlangsungan serta keberlanjutan Sumber Daya Alam kita karena hutan itu adalah aset yang sangat penting untuk Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu aktivis lingkungan hidup di Kota Batam yakni Perkumpulan Akar Bhumi Indonesia (ABI) melalui Foundernya Hendrik Hermawan mengatakan, kunjungan kerja Panja Komisi IV DPR RI mengenai pengunaan, pelepasan dan perusakan kawasan hutan ke Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam) masa sidang II tahun 2021-2022 itu adalah sebuah penghormatan besar yang pihaknya berikan atas bentuk kepedulian Komisi IV dalam kasus kerusakan lingkungan hidup yang saat ini tengah pihaknya suarakan.
Founder ABI Hendrik Hermawan menyerahkan data kerusakan lingkungan Batam kepada Ketua Tim Panja Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono./Foto: ABI
Dalam kesempatan tersebut, Akar Bhumi Indonesia (ABI) diketahui menyerahkan data kerusakan lingkungan di Kota Batam kepada Ketua Tim Panja, Budisatrio Djiwandono yang menerima langsung 1(satu) bundel berkas kerusakan lingkungan di Kota Batam.
“Sosoknya yang tampan, kharismatik, muda dan energik serta aspiratif diharapkan mampu menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi masa depan,” harapnya.
1 Comment
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Pingback: Dirjen KSDAE Tanggapi Pengembangan Industri dan Hunian di Dekat Kawasan Hutan Konservasi Batam – SWARAKEPRI.COM