BATAM – Dinas Kesehatan Kota Batam membentuk tim untuk mengecek makanan berbuka puasa yang dijual di pasar Ramadan. Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan pengecekan takjil yang dijajakan pedagang ini menjadi kegiatan rutin setiap bulan puasa.
Didi mengatakan kegiatan ini bertujuan agar makanan yang masyarakat beli aman dan terbebas dari bahan berbahaya. Seperti pewarna non makanan, pengawet buatan, dan sebagainya.
“Kita tidak ingin ada penjual yang bertindak curang. Karena ada yang menggunakan pewarna kain untuk bahan makanan. Itu yang kita antisipasi selama puasa,” tutur Didi di Sekupang beberapa waktu lalu.
Dinkes menurunkan tim yang merupakan petugas dari Puskesmas. Tim akan turun di beberapa pasar yang biasanya ramai pedagang takjil. Khususnya bazar Ramadan yang terdekat dari wilayah kerja masing-masing.
Pengecekan dilakukan dengan mengambil sampel makanan dan minuman dari para penjual. Petugas akan menggunakan alat pendeteksi untuk mengecek jajanan yang dijual pedagang.
“Petugas nanti gunakan alat untuk mendeteksi kadar yang terkandung dalam makanan. Jika ditemukan bahan tertentu akan dilanjutkan pemeriksaan di lab,” sebutnya.
Jajanan takjil ini umumnya berwarna cerah untuk menarik pembeli. Dikhawatirkan ada pedagang nakal yang menggunakan zat-zat berbahaya bagi kesehatan dalam proses produksinya. Sementara masyarakat yang berpuasa perlu jaminan makanan yang aman.
“Kalau bisa jangan ada yang menggunakan bahan berbahaya termasuk pengawet makanan. Seperti formalin hingga borak dan bahan bahaya lainnya. Masyarakat kalau merasa ada yang mencurigakan bisa lapor ke kami juga,” kata mantan Direktur RSUD Tanjunguban itu.
Artikel ini telah terbit di https://mediacenter.batam.go.id/2019/05/07/dinkes-kembali-turunkan-tim-cek-takjil/