BATAM-Ratusan lapak semi permamen milik para pedagang di pasar induk Jodoh akhirnya dibongkar oleh tim terpadu. Para pedagang pasrah melihat lapaknya dibongkar, meski sebelumnya puluhan pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) sempat melakukan protes dan menghalau petugas.
“Iya kami tadi sempat menolak untuk direlokasi, tapi ya mau gimana lagi, kami pasrah saja, dan nanti akan pindah ke lapak sementara yang telah disediakan oleh pemerintah ini. Kalau mau minta ganti rugi pun mau minta ke siapa ya kan,” ujar Ita salah satu pedagang di lokasi pada Rabu (30/10/2019).
Pantauan tim swarakepri.com di lapangan, terlihat ratusan personil dari tim terpadu membongkaran lapak dan membantu memindahkan barang-barang milik pedagang. Sebanyak empat unit eskavator terlihat merubuhkan satu-persatu lapak para pedagang di pasar tersebut untuk mempercepat proses pembongkaran yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut.
Asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat Pemko Batam, Yusfa Hendri, mengatakan pelaksanaan penertiban itu dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati dan akan berdampak pada para pedagang di kawasan Nagoya dan Jodoh. Nantinya pemberdayaan pasar induk kedepan, akan dikonsentrasikan bagi para pedagang yang berjualan di dua kawasan tersebut.
“Adapun target untuk penertiban tahap awal ini adalah lapak semi permanen yang berada di ROW jalan. Di mana lapak para pedagang yang berjualan disana itu diketahui menutup saluran pembuanhan dan ada juga beberapa bangunan yang berdiri di atas saluran air,” terangnya.
Proses pembongkaran lapak para pedagang masih di lakukan. Pemko Batam juga telah menyediakan 200 unit kios sementara yang dapat dipakai oleh para pedagang yang direlokasi.
Penulis: Ivan
Editor: Rumbo