TANJUNGPINANG – Pedagang ikan Pasar Baru Satu dan Dua Tanjungpinang keluhkan sepinya pembeli sejak awal Januari hingga sekarang. Hal ini membuat stok ikan pedagang menjadi tidak laku.
Ruslan (41) mengaku bahwa sepinya pembeli sudah terjadi sejak awal Januari hingga sekarang. Padahal ia sudah berupaya menurunkan harga ikan jualannya.
“Stok ikan kita tersedia, tapi itulah yang beli sedikit, padahal kita sudah menurunkan harganya demi dibeli, walaupun merugi,” ujarnya, Sabtu (7/3/2020) pagi.
Ruslan melanjutkan, ikan-ikan jualannya ini didatangkan dari Kijang, Berakit, Tarempa dan Ranai. Ia terpaksa menghentikan pasokan ikan dari Tarempa dan Ranai lantaran sepi ditambah cuaca yang ekstrim.
Padahal menurut Ruslan, stok-stok ikan dari berbagai daerah ini tak cukup memenuhi kebutuhan ikan di Tanjungpinang.
“Sekarang dari Ranai dan Tarempa sudah lama tak masuk karena angin kuat,” tuturnya.
Jika ikan Tongkol sebelumnya dijual dengan harga Rp 25 ribu/kg kini dijual dengan harga Rp 15 ribu/kg. Kemudian ikan Kaci dari Rp 45 ribu/kg turun menjadi Rp 30 ribu/kg. Ikan Selar sebelumnya Rp 65 ribu/kg kini ia jual Rp 50 ribu/Kg.
“Hancur bang harga yang kita jual,” keluh dia.
Sama halnya dengan pedagang Udang, Wahyu (32). Ia juga terpaksa banting harga demi udang jualannya laku.
“Kita terpaksa turunkan harga walaupun tidak ada untung. Kalau tak begitu, ya tak akan ada yang beli. Sayang juga kalau disimpan lama-lama akan busuk,” kesalnya.
Harga Udang yang ia jual ini hanya Rp 100 ribu/kg hingga Rp 80 ribu/kg dari yang sebelumnya dikusaran garga Rp 130 ribu/kg hingga Rp 105 ribu/kg.
“Itu udangnya tergantung kualitas juga. Ada beberapa macam udang yang kita jual,” pungkasnya.
Ismail