TNI telah berkoordinasi dengan pasukan pengamanan masing-masing kepala negara. Koordinasi juga dilakukan dengan pasukan pengamanan Presiden Putin, meski yang bersangkutan belum memastikan hadir.
“Kita sudah komunikasi, termasuk dengan secret service-nya Rusia. Kita sudah akomodasi segala yang dibutuhkan, sehingga dari kami ini mendukung penuh,” tambah Andika.
Panglima juga memastikan Satgas intel TNI, termasuk BAIS, telah bekerjasama dengan intelijen militer negara-negara partisipan yang akan hadir. Seluruh pihak bekerja sama untuk memastikan tidak ada ancaman keamanan sepanjang penyelenggaraan pertemuan G20.
“Nah, kabar bagusnya, sejauh ini kalau yang sifatnya kelompok perencanaan, itu tidak ancaman. Itu kabar bagus ,ya belum ada ancaman yang signifikan,” tambah Panglima TNI.
Pemetaan Ancaman Teroris
Terkait potensi ancaman, pihak kepolisian juga melakukan antisipasi khusus, seperti dijelaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Kami telah menggelar operasi intelijen, khususnya rekan-rekan dari Densus, untuk melakukan penempelan dan pengawasan secara ketat, terhadap potensi-potensi yang memang kita melihat itu akan menjadi potensi ancaman,” ujarnya.
Terkait kamera dengan kemampuan pengenalan wajah, menurut Listyo pemasangan sudah dilakukan di titik penyeberangan, mulai bandara hingga pelabuhan.
“Apabila ada target yang memang menjadi catatan kita yang lewat, tentunya kita akan mengambil langkah-langkah di situ. Karena memang semuanya sudah kita integrasikan sehingga kemudian DPO-DPO, target-target khusus, semuanya kita awasi,” jelasnya.
Terkait kegiatan menyampaikan pendapat selama ajang di Bali ini, pihak keamanan telah menyediakan sarana khusus. Catatan polisi adalah, agar semua aspirasi disampaikan dengan tertib.