BALI – Delapan belas ribu personel keamanan dari berbagai unsur memastikan Bali aman sepanjang penyelenggaraan pertemuan puncak G20. Seluruh delegasi menerima pengamanan sama, di tengah belum pastinya kehadiran setidaknya empat kepala negara.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan turun langsung mengecek kesiapan aparat keamanan terkait penyelenggaraan pertemuan puncak G20 di Bali, Senin (7/11). Dia menegaskan, perintah presiden jelas, yaitu seluruh detail penyelenggaraan harus diperhatikan.
“Persiapan-persiapan saya kira sudah final. Kepala negara yang memastikan datang sampai hari ini ada 16. Kita masih nunggu mungkin satu dua kepala negara lagi yang mungkin datang,” kata Luhut di Bali.
“Tapi, kepala negara-negara besar, saya lihat semua akan hadir,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan jurnalis, Luhut memastikan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan hadir, sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin masih menunggu jawaban kepastian.
Persiapan Pengamanan Maksimal
Luhut menilai, persiapan yang dilakukan baik oleh TNI maupun Polri telah maksimal untuk acara pada 15-16 November itu.
“Pengamanan akan sama, kepada semua kepala negara, maupun lembaga-lembaga tinggi internasional, yang jumlahnya semua 39 itu,” tambahnya.
Sejauh ini, pos terpadu TNI dan Polri telah didukung oleh sebaran 2.300 kamera CCTV di berbagai titik. Teknologi ini disertai pengenalan wajah, sehingga mampu mendeteksi siapapun yang datang ke Bali, serta tersambung dengan data lembaga pendukung seperti imigrasi.
Pengamanan siber juga diperkuat, karena menyadari potensi serangan di sektor ini sepanjang pelaksanaan pertemuan puncak G20.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merinci, jumlah total personel yang terlibat dalam pengamanan G20 adalah 18.030. Dari jumlah itu, 13.400 merupakan personel TNI dan sisanya merupakan personel Polri dan instansi lain,
“Alutsista kita, untuk udara, fixed wings atau pesawat bersayap tetap itu kita ada sembilan,” kata Andika.
Dia merinci, sembilan pesawat itu terdiri dari dua pesawat pengintai, satu pesawat angkut Boeing, dan dua pesawat angkut Hercules. Selain itu, ada pula satu pesawat medivac atau medical evacuation, berupa Hercules yang dilengkapi dengan mini ICU, diperkuat dengan dua pesawat tempur F16, dua Sukhoi dan ada lima belas helikopter. Di laut, TNI menyiagakan 14 KRI.
“Besok (Selasa-red), mereka akan mulai berangkat ke sektor tanggung jawab masing-masing,” tegasnya.
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.