Beberapa akun anonim di Twitter menyatakan bahwa Presiden AS lah yang memerintahkan serangan, menyebarkan sebuah klip video di mana Joe Biden pada awal Februari lalu berjanji akan “mengakhiri” proyek Nord Stream 2 apabila Rusia menginvasi Ukraina.
Pres. Biden: "If Russia invades…then there will be no longer a Nord Stream 2. We will bring an end to it."
Reporter: "But how will you do that, exactly, since…the project is in Germany's control?"
Biden: "I promise you, we will be able to do that." https://t.co/uruQ4F4zM9 pic.twitter.com/4ksDaaU0YC
— ABC News (@ABC) February 7, 2022
“Saya tidak akan berspekulasi tentang penyebabnya saat ini dan saya tahu mitra kami di Eropa tengah menyelidikinya. Kami tetap siap memberikan dukungan pada upaya mereka,” kata juru bicara Dewan Kemanan Nasional Gedung Putih kepada VOA hari Selasa (27/9).
“Ini hanya menunjukkan kembali pentingnya upaya kami untuk bekerja sama untuk mendapatkan pasokan gas alternatif ke Eropa dan untuk mendukung upaya mengurangi konsumsi gas dan mempercepat kemandirian energi sejati dengan beralih ke ekonomi energi bersih.”
Kremlin telah menyatakan bahwa jika Eropa Barat menginginkan gas Rusia, maka mereka harus mengakhiri sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskow menyusul invasinya ke Ukraina tujuh bulan lalu.
Sementara dampak hilangnya jaringan pipa bagi Eropa menjelang musim dingin masih belum diketahui, kebocoran di tiga titik pipa itu mengancam langsung kehidupan satwa liar dan navigasi kelautan.
Kebocoran gas dapat mengakibatkan hewan kesulitan bernapas dan menjadi ancaman ledakan bagi kapal-kapal yang melintas, menurut kelompok-kelompok pemerhati lingkungan./VOA