LINGGA – Kekayaan alam dan peninggalan sejarah di Kabupaten Lingga menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Lingga untuk fokus mengembangkan bidang pariwisata.
“Dengan 94 persen lautan, 640 pulau dan hanya 94 pulau yang berpenghuni membuat Pemerintah Kabupaten Lingga fokus terhadap wisata bahari,” ujar Plt Sekretaris Daerah Lingga Junaidi Adzam, pada Selasa (19/12/2017).
Namun demikian, Kabupaten Lingga juga memiliki potensi terhadap wisata alam terutama bidang adventure seperti pendakian Gunung Daik. Festival Gunung Daik juga berhasil menarik wisatawan mancanegara untuk ikut dalam pendakian pada saat diselenggarakan bersamaan dengan perhelatan Tamadun Melayu pada bulan November 2017.
Selain wisata alam, Kabupaten Lingga juga pernah menjadi pusat Kerajaan Johor-Riau pada 1787 hingga 1824 M. Pada masa tersebut, Sultan Mahmud Riayat Syah III berjasa memindahkan pusat Kerajaan Johor Riau dari Hulu Riau Bintan dengan membawa 200 kapal perahu layar menuju ke Daik Lingga sebagai taktik perang melawan Belanda.
“Kabupaten Lingga memiliki pariwisata sejarah karena banyak peninggalan kesultanan,” tuturnya.
Kata dia, baru saja Kabupaten Lingga mendapat predikat dari Presiden Jokowi dengan disahkannya Sultan Mahmud Riayat Syah III menjadi Pahlawan Nasional pada tahun 2017.
“Dengan adanya (keberhasilan) ini (membuktikan) bahwa misi dari Bupati Lingga terpilih disamping pertanian, perkebunan tetapi juga yang paling dominan pembangunan di bidang pariwisata,” ujarnya.
Penulis : Putri Anasyah Tajri
Editor : Siska
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
