Mereka hidup dalam ketakutan dan dengan ancaman penangkapan, penahanan, deportasi, serta tidak mendapatkan akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian.
“Mereka yang mencoba perjalanan laut – nasib mereka berada di tangan trafficker dan berisiko menjadi pekerja paksa,” kata Yuyun.
Pemuda Rohingya telah menyatakan minat mereka kepada saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menyarankan negara anggota ASEAN untuk memulai program beasiswa bagi mereka sehingga mereka dapat meninggalkan kamp-kamp pengungsi, mendapatkan pendidikan dan mencari kehidupan yang lebih baik, papar Yuyun.
“Mereka mengungkapkan keinginan untuk hidup mandiri dan berkontribusi pada pembangunan dan perubahan sosial.”/BenarNews
LINGGA - Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Direktur PT Tian Shan Alumina…
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, merayakan ulang tahun ke-7 dengan torehan…
Meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat penting untuk mendukung karir serta membuka peluang-peluang lainnya…
Jakarta, 16 September 2025 – PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak perusahaan BRI Group…
Jakarta, 15 September 2025 - Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, Bank Raya terus berinovasi menghadirkan solusi…
Dalam delapan bulan terakhir, BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) telah mencatatkan berbagai kinerja dan prestasi positif…
This website uses cookies.