Mereka hidup dalam ketakutan dan dengan ancaman penangkapan, penahanan, deportasi, serta tidak mendapatkan akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian.
“Mereka yang mencoba perjalanan laut – nasib mereka berada di tangan trafficker dan berisiko menjadi pekerja paksa,” kata Yuyun.
Pemuda Rohingya telah menyatakan minat mereka kepada saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menyarankan negara anggota ASEAN untuk memulai program beasiswa bagi mereka sehingga mereka dapat meninggalkan kamp-kamp pengungsi, mendapatkan pendidikan dan mencari kehidupan yang lebih baik, papar Yuyun.
“Mereka mengungkapkan keinginan untuk hidup mandiri dan berkontribusi pada pembangunan dan perubahan sosial.”/BenarNews
Kampanye tanam pohon yang digelar di pesisir Desa Bedono, Kabupaten Demak, menjadi salah satu inisiasi…
Setiap aktivitas harian seperti berkendara, menggunakan listrik, atau bepergian dengan pesawat secara tidak langsung berkontribusi…
PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional melalui…
Surabaya, 8 Juli 2025 – BSI Maslahat kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi unggul dan berdaya saing…
Daging adalah salah satu bahan makanan yang sangat populer dan sering diolah menjadi berbagai hidangan…
Jakarta, 8 Juli 2025 - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan blockchain sebagai teknologi strategis nasional melalui Peraturan Pemerintah…
This website uses cookies.