Mereka hidup dalam ketakutan dan dengan ancaman penangkapan, penahanan, deportasi, serta tidak mendapatkan akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian.
“Mereka yang mencoba perjalanan laut – nasib mereka berada di tangan trafficker dan berisiko menjadi pekerja paksa,” kata Yuyun.
Pemuda Rohingya telah menyatakan minat mereka kepada saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menyarankan negara anggota ASEAN untuk memulai program beasiswa bagi mereka sehingga mereka dapat meninggalkan kamp-kamp pengungsi, mendapatkan pendidikan dan mencari kehidupan yang lebih baik, papar Yuyun.
“Mereka mengungkapkan keinginan untuk hidup mandiri dan berkontribusi pada pembangunan dan perubahan sosial.”/BenarNews
Di Indonesia, Lisensi PSE merupakan sertifikasi penting bagi bisnis online dan memastikan pemenuhan terhadap standar…
Sertifikasi IMDG Code sangat penting untuk memastikan keselamatan operasional di pelabuhan. Kode ini menetapkan standar…
Ekosistem startup di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Pada awal 2024, tercatat ada 2.562 startup…
KUPP Kelas III Ogoamas, bekerja sama dengan Port Academy, sukses menyelenggarakan Diklat Tenaga Kerja Bongkar…
Sistem telepon berbasis AI "MiiTel Phone" kini menyediakan fitur word cloud otomatis, memungkinkan perusahaan melihat…
Pada ajang yang berlangsung di Jakarta, Rabu (11/9), WSBP berhasil meraih penghargaan dalam kategori Top…
This website uses cookies.