Tanjung Memban Nongsa jadi Lokasi Favorit
BATAM – Aktivitas penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia(TKI) Illegal dari Batam ke negeri jiran Malaysia oleh jaringan mafia perdagangan manusia masih merajalela. Selain lewat pelabuhan resmi, para TKI Illegal ini juga diberangkatkan dari beberapa pelabuhan tikus yang ada di Batam diantaranya pelabuhan tikus yang ada di Tanjung Memban, Nongsa Batam.
Dari pantauan dilapangan, puluhan TKI illegal yang tidak memiliki paspor ini diselundupkan pada malam hari setelah menggunakan speedboat dengan kapasitas 30 penumpang. Untuk bisa diberangkatkan ke Malaysia, para TKI ilegal yang didatangkan dari Surabaya, NTB, NTT dan Indramayu tersebut dipungut biaya Rp 15 juta per orang. Setelah bekerja, gaji para TKI ilegal ini juga dipotong setiap bulan oleh jaringan mafia ini.
Udin, salah seorang warga Nongsa mengungkapkan bahwa penyeludupan TKI Ilegal dari pelabuhan tikus yang ada Tanjung Memban sudah berlangsung lama. Jaringan mafia penyelundup TKI Illegal tersebut juga disebutkan telah berkoordinasi dengan oknum aparat hukum yang ada.
“Sudah lama pak, ada yang berangkat dan pulang dari Malaysia,” ujarnya beberapa hari lalu.
Ia mengatakan rata-rata TKI Illegal yang diberangkatkan ke Malaysia dipekerjakan di lokasi perkebunan, pembantu rumah tangga dan kuli bangunan. ” Rata-rata mereka(TKI Illegal,red) berasal dari daerah Jawa. Sebelum diberangkatkan, mereka dikumpulkan dan ditampung dirumah warga yang ada di Nongsa. Setelah jumlahnya dianggap cukup, mereke diberangkatkan ke Malaysia menggunakan dua speedboat,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala BP3TKI Kepri Suyanto mengakui masih maraknya pengiriman TKI non-prosedural dari Batam. Ia berdalih instansi yang dipimpinnya masih kekurangan personel untuk melakukan pengawasan di lapangan.
“Kami sudah tahu,tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena kekurangan personil,” ujarnya. (red/di)