KEPRI – Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day diperingati setiap tanggal 4 Februari. Tujuan dari diperingatinya tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan tindakan atas penyakit kanker di seluruh dunia secara pribadi, kolektif, maupun bersama pemerintah. Melalui moment tersebut pada hari Sabtu (4/2/2023) sebanyak dua belas orang personil yang tergabung dalam Hiker Rumkital dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang melaksanakan hiking (pendakian) di Gunung Bintan yang merupakan salah satu gunung yang lebih menyerupai bentuk bukit terletak di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Melalui moment tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia bahkan dunia bahwa dengan melakukan kardio melalui aktivitas pendakian ke gunung terbukti dapat menurunkan tekanan darah empat sampai sepuluh poin, dapat mengurangi bahaya penyakit jantung, diabets dan stroke bahkan dapat membantu pasien kanker untuk sembuh. Hal tersebut berdasarkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Sport Medicine, peneliti mengukur stress oksidatif, yang diduga berperan dalam berkembang dan kambuhnya kanker, tingkat wanita dengan kanker payudara dan pria dengan kanker prostat sebelum dan sesudah hiking. Dalam studi tersebut menemukan bahwa jarak trekking yang jauh dapat meningkatkan kapasitas antioksidan, yang membantu melawan penyakit dalam darah pasien onkologi. Dan dalam studi lain menunjukkan bahwa penderita kanker payudara yang dapat berolahraga rutin dan secara teratur, terutama dengan aktivitas mendaki gunung, percaya bahwa aktifitas fisik dapat membantu pemulihan bagi mereka dari pengobatan kanker.
Terlepas dari penunjukkan persembahan aktifitas tersebut dalam rangka untuk memperingati Hari Kanker Sedunia. Ide tersebut muncul berawal dari adanya keinginan Wakabin Rumkital dr. Midiyato Suratani, Kolonel Laut (K) dr. Redemptus Yudadi, Sp.B.,Sp.B-Kbd atas persetujuan dari Karumkital, Kolonel Laut (K) dr. Edwin M Kamil, Sp.B.,FiCS.,FinaCS, untuk melaksanakan pendakian gunung.
Diawali dari sebuah pertemuan antara Wakabin dengan beberapa sahabat karibnya di teras kedai, yang saat itu sambil menyeruput kopi panas, mengawali ide hiking perdana. Seorang teman barunya atas nama bapak Aji, seorang Kolonel Laut, lulusan ITS ternyata pecinta alam, sering mendaki gunung.
Keinginan untuk bisa hiking/mendaki gunung Bintan tersebut tampaknya akan dikabulkan Tuhan.
Sabtu pagi (04/02/2023) sekira pukul 09.00 WIB, Wakabin beserta sebelas orang lainnya merencanakan untuk melaksanakan pendakian di Gunung Bintan.
Pendakian perdana ke gunung Bintan ini titik kumpulnya di Rumjab kediaman Wakabin, yang berada di Jl. Sudirman Tanjungpinang, diawali dengan mengabsen peserta, dimulai Kolonel Laut (K) dr. Redemptus Yudadi, Kolonel Laut Aji Hariyanto, Kolonel Laut (K) Heri Setiawan, Kolonel Laut (K/W) Rosa Delima, Serda Apm/W Khusnul Khotimah, Serda Apm/W Nadila Dwiyanti ( ketiga wanita tersebut adalah Korps Wanita Angkatan Laut/Kowal), kemudian Letkol Laut (K) dr. Wahyu Krisnoto, Sp.M, Letkol Laut (K) drg. Slamet Sutomo, Sp.Ort, Mayor Laut (K) dr. Christian Bambang Sulistio, Sp.PA, Mayor Laut (K) Sulistriyono, AMF, Penda III/a Yudiamanto dan yang terakhir Lettu Laut (P) Muhammad Jalaluddin Akbar, Swiper Sang Pelindung.
Kemudian berbagi tugas, pemimpin ekspedisi Kolonel Aji, Swiper Letnan MJ. Akbar dan Pns Yudi. Tim pengawal tengah ada Mayor Sulis.
Setelah sampai di gate jalur pendakian, Kolonel Rosa yang sehari hari sebagai ” emak nya ” Kowal Rumkital dr. MDTS minta foto bersama, mulai gaya yang standar, bela negara sampai gaya yang aneh. Jalur awal dilalui dengan semangat dan penuh keriangan.
Sesampainya di jalur berikutnya, berbatu batu besar, berlumut, menanjak hampir 60 derajat. Terlihat wajah ” emak Kowal” mulai berubah. Wakabin pun kemudian menjadi cemas. Serda Khusnul Khotimah maju didepan emak, sementara Serda Nadila dibelakang nya. Yang depan menarik tangan emak, yang belakang siap-siap mendorong bila beliau nya jatuh ke bawah. Wajah pucat emak semakin terlihat saat akan melintasi jalur menyebrangi sungai, dengan keadaan tepi jurang curam, menyeramkan.
Tim kawal tengah mulai kewalahan cara menolong. Namun tim ini cukup tangguh, ada 2 swiper andalan menyelamatkan prosesi penyebrangan yang mendebarkan. Letnan MJ.Akbar dengan tongkat saktinya, dan Pns Yudi yang multitalent membantu Emak menyebrang lintasan ini. Alhamdulillah bisa melewati. Hampir tidak percaya, ternyata Kolonel Rosa dengan 2 sisun Kowal nya mampu sampai ke puncak Gunung Bintan. Keriangan bagai anak gadis kecil mendapat hadiah dari Bapaknya. Wakabin jadi takut emak-emak itu tersebut pingsan karena kegembiraan yang sangat, yang kita ketahui bahwa usia nya sudah tidak muda lagi, usia menjelang purna, seorang Ibu, badan tidak bisa dibilang langsing lagi, namun mampu tembus sampai ke puncak. Semangat melampaui umur nya sangat luar biasa.
Meskipun disepanjang jalan harus merangkak, kadang tergelincir bahkan sol sepatunya lepas, sungguh mencengangkan, tetap semangat dan tabah sampai di akhir pendakian.
Beberapa teman rekannya meskipun dalam kondisi dirinya juga kesulitan mendaki, namun tetap menyempatkan memfoto dan memvideo teman temannya, ada Kolonel drg. Slamet, Mayor Sulis, Serda Khusnul dan Pns Yudiamanto.
Dalam perjalanan tersebut memunculkan sikap penyelamatan yang ditunjukan oleh tim swiper, tim kawal tengah maupun sang pemimpin. Meski ketinggian gunung 400 mdpl, namun kategori jalur berat, mirip tanjakan setannya Gunung Sindoro. Tiga kowal yang ikut ekspedisi ini sungguh kowal tangguh, tidak mudah menyerah. Kowal sejati.
Sesampainya dibawah dengan selamat. Personil yang beragama muslim kemudian melaksanakan sholat dhuhur dan ashar di Mushola kecil yang berada di kaki Gunung Bintan. Rasa syukur dan lega menyelimuti semua personil yang melakukan pendakian. Kemudian bergegas pulang kembali ke Kota Tanjungpinang.
Jika sebelumnya para Hiker Rumkital dr. Midiyato Suratani telah berhasil melalui pendakian di Gunung Bintan yang memiliki ketinggian 400 mdpl, petualangan selanjutnya dalam rangka syukuran akreditasi dan memperingati HUT RSAL dr. Midiyato Suratani ke 48 yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 11 Maret, akan melaksanakan pendakian di Gunung Lengkuas. Di mana Gunung Lengkuas tersebut ? Dan bagaimana situasi dan kondisinya ?, kita sibak sedikit agar kita memiliki bayangan.
Gunung Lengkuas merupakan salah satu tempat yang terletak di antara Tanjungpinang dan Kijang Riau Sumatra Indonesia. Rute perjalanan untuk sampai di tempat ini dapat dilakukan melalui arah Tanjungpinang kemudian menuju ke pertigaan sebelum masjid Nurul Huda berbelok ke arah kanan. Kemudian lurus sekitar 500 meter menuju gang wisata di kanan jalan. Dari tempat tersebut jarak air terjun sekitar 1 km dengan perjalanan jalan kaki.
Kendaraan hanya dapat diparkiran berjarak 1 km dari lokasi air terjun. Oleh karena itu bagi yang membawakan kendaraan dan pastinya akan bawa dari titik kumpul kediaman Rumjab Karumkital dr. Midiyato Suratani atau Wakabin, harus mengunci ganda kendaraannya dan berjalan kaki sekitar waktu tempuh selama 30 menit menuju lokasi dengan kondisi jalan yang belum sepenuhnya mulus. Sehingga harus berhati-hati terutama saat sedang cuaca hujan.
Berbicara masalah Gunung Lengkuas, jika melihat dari ketinggian separuhnya dari Gunung Bintan yaitu 200 mdpl sebenarnya bisa dibilang tempat tersebut merupakan sebuah bukit. Oleh sebab itu, debit air terjun yang dihasilkan tidak sebesar di beberapa air terjun di pulai jawa. Debit airnya mengalir menuruni batuan besar yang berbentuk anak tangga setinggi 20 meter. Sumber Air Terjun Gunung Lengkuas ini berasal dari hutan yang masih asri dan sangat alami. Jika kita nantinya berunjung saat musim hujan, para hiker akan dapat melihat debit air yang lebih besar dari biasanya. Sehingga secara otomatis air terjunnya lebih deras dari biasanya, tentunya akan lebih dapat dinikmati dengan mandi di kolam renang di bawah air terjun itu. Namun meskipun demikian diharapkan nantinya tetap harus berhati-hati saat menuju ke air terjun saat musim hujan karena kita ketahui bahwasannya di daerah pegunungan dengan kondisi semacam tersebut akan memiliki potensi longsor yang lebih tinggi dibandingkan dengan dataran rendah.
Biar tidak penasaran dan bisa membuktikan benar atau tidaknya apa yang dapat dituliskan tersebut. Jangan lupa ikut bergabung bersama para Hiker Rumkital dr. Midiyato Suratani, pada hari Sabtu, tanggal 11 Februari 2023 mendatang.
“Never give up, never surrender” (jangan pernah menyerah, jangan pernah menyerah). Percayalah bahwa hidup itu layak dijalani dan keyakinanmu akan membantu menciptakan fakta. Gambaran perjuangan pengalaman diatas dan pernyataan ini senada dengan perintah harian Kasal, yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas sehari-hari di kesatuan masing-masing yaitu : Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sebagai landasan pengabdian sebagai prajurit Jalasena yang memegang teguh nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan Tri Sila TNI AL; Bangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman; Jadilah contoh dan tauladan dalam keseharian, tingkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan SSAT yang memiliki daya gerak dan daya tempur yang tinggi; berani berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan budaya rutinitas yang tidak produktif; jalin soliditas dengan segenap komponen pertahanan dan keamanan negara menuju sinergitas dalam kesemestaan; jaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI AL melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara./MJA/Dispen RSAL dr. MDTS
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.