REMBANG – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengecam pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah. Ia menyerukan agar pemerintah segera menindak tegas pelaku pembantaian tersebut.
“Banser siap berada di samping TNI dan Polri menindak pelaku pembantaian di Sigi,” tutur pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini di acara apel kebangsaan virtual, Minggu (29/11/2020).
Ia menegaskan bahwa tidak ada yang boleh suatu aliran agama tertentu di Indonesia ini yang meyakini bahwa aliran agamanya yang paling benar. Kemudian menyalahkan ajaran agama yang lain.
Pasalnya menurut keponakan Gus Mus itu, Indonesia tegak berdiri bukan hanya perjuangan sekelompok agama tertentu melainkan karena perjuangan banyak agama.
“Tidak ada Indonesia jika tidak ada kristen, katolik, Hindu, Budha, Konghucu,” tegasnya.
Mantan Wakil Bupati Kabupaten Rembang Jawa Tengah ini mengungkapkan bahwa perbedaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kekuatan bagi persatuan dan kesatuan.
“Menjadi Indonesia itu menjadi manusia yang bisa meletakkan diri pada perbedaan dan keberagamaan. Perbedaan-perbedaan ini akan berbuah persatuan dan kekuatan untuk kita semua,” tegas Gus Yaqut.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh kader Ansor untuk ikut mensukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar 9 Desember mendatang.
Ia meminta kader-kader Ansor menjadi contoh bagi masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan (protkes).
“Tidak boleh meninggalkan protkes yang sudah dijadikan sebagai bagian dari aturan pelaksanaan pilkada,” serunya.
Menurutnya, demokrasi yang berkualitas bukan hanya tergantung pada prosesnya saja melainkan juga dapat memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat.
“Bukan hanya demokrasi yang menolak politik uang, namun juga demokrasi yang mampu menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya./Din
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
