BATAM – swarakepri.com : Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kepri, melakukan aksi unjuk rasa didepan Gedung Graha Kepri, Batam untuk menuntut pertanggungjawaban pemakaian anggaran Tamadun Melayu sebesar Rp 5 miliyar oleh Pemerintah Provinsi Kepri,Senin (30/09/2012).
Massa PMII Kepri dalam aksi unjuk rasa tersebut dengan tegas mengatakan menolak kegiatan Apresiasi Pendidikan dan Tenaga Berpendidikan Anak Usia Dini Berprestasi Nasional yang menggunakan anggaran secara berlebihan.
Ketua PMII Batam, Tengku April Hasibuan menegaskan bahwa anggaran yang dialokasikan terhadap kegiatan Tamadun Melayu dan Apresiasi Pendidikan Anak Usia Dini Berprestasi Nasional merupakan pemborosan uang rakyat dan tidak perlu dialokasikan anggaran secara berlebihan.
“Masih banyak masyarakat Kepri yang berasa dibawah Garis kemiskinan yang lebih membutuhkan,”tegasnya.
Dengan lantang Tengku mengatakan kegiatan ini merupakan modus Pemerintah Kepri untuk merampok uang rakyat serta
menghambur-hamburkan uang rakyat. Seharusnya Pemerintah Kepri menggunakan anggaran yang ada untuk masyarakat yang lebih membutuhkan.
Pada aksi unjuk rasa tersebut, massa PMII Kepri sempat bentrok dengan piha Kepolisian ketika massa akan melakukan pembakaran Fhoto Gubernur Kepri, HM Sani. Akibat bentrokan tersebut, jalan raya didepan Gedung Graha Kepri sempat mengalami kemacetan.
Bentrokan antar Mahasiswa dengan pihak Kepolisian kemudian berhenti setelah para Mahasiswa memilih untuk membubarkan diri.(adi)