Categories: BATAM

Polda Kepri Minta Warga Taati Physical Distancing, Melanggar Bisa Dijerat Pidana

BATAM – Pembatasan sosial dalam skala besar mulai dilakukan secara masif oleh kepolisian. Masyarakat dilarang berkumpul dalam jumlah banyak. Ini merupakan bagian dari respon kedaruratan yang bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 alias Corona.

Bila larangan berkumpul masih tidak diindahkan ada sanksi pidana yang menanti. Dasarnya, ialah imbauan pemerintah terkait physical distancing, lalu bersambut dengan keluarnya maklumat Kapolri, Jenderal Idham Aziz.

Kabidhumas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhart mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti imbauan pemerintah, sejak Kamis (19/03/2020) lalu. Polda Kepri melakukan konsep operasi khusus yaitu, sandi operasi aman Nusa Dua Seligi.

“Operasi ini dalam penanganan peyyebaran Covid-19 di Kepri. Kegiatan yang pertama dilakukan adalah monitoring perkembangan situasi. Kedua pencegahan, ada patroli, penyemprotan disenfektan, kemudian pemberian imbauan,” kata Kombes Pol Harry Goldenhart saat ditemui di Pulau Galang, Rabu (25/03/2020) siang.

Selain itu dikerahkan juga Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan yang terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kepulauan Riau, juga Satgas penegakan hukum, tujuannya untuk mengamankan kebijakan/anjuran pemerintah serta maklumat.

“Masyarakat diimbau di rumah saja, ikuti anjuran phsyical distancing. Apabila masih kita temukan melanggar, akan kita ambil tindakan hukum,” katanya.

Bagi para pelanggar akan dikenakan tiga pasal sekaligus yaitu, Pasal 212, 216, dan 218 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman kurungan penjara bervariatif mulai dari enam bulan sampai satu tahun.

“Saya harap masyarakat mengikuti anjuran ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi, maklumat Kapolri berisi tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19). Maklumat itu dikeluarkan pada 19 Maret 2020 dengan Nomor Mak/2/III/2020.

Salah satu isinya ialah meminta masyarakat untuk tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak baik di tempat umum ataupun lingkungan sendiri.

Kegiatan yang dimaksud seperti pertemuan sosial, budaya, keagamaan dan aliran kepercayaan dalam bentuk seminar dan sejenis. Selain itu, konser musik dan acara hiburan yang menyebabkan berkumpul juga dilarang.

Termasuk juga kegiatan olahraga, kesenian maupun jasa hiburan. Unjukrasa, pawai dan karnaval serta kegiatan lain yang sejenis juga tidak diperbolehkan.

(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

9 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

10 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

11 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

13 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

13 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.