Categories: BATAMKEPRI

Polemik Pengembangan Rempang, Tokoh Masyarakat Pertanyakan Sikap Gubernur Kepri

BATAM – Polemik soal pengembangan Pulau Rempang masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Kota Batam. Bukan tanpa alasan, program strategis nasional milik pemerintah pusat tersebut menuai kontra dari masyarakat kampung tua yang ada di sana.

Merespons ini, tokoh masyarakat sekaligus pengamat sosial, Andi Cori, meminta agar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dapat bersikap terkait isu liar pengembangan Pulau Rempang sebagai Kawasan Eco-City.

Mengingat, Pemerintah Provinsi Kepri merupakan perpanjangan tangan pusat untuk ke daerah.

“Kemana gubernur ketika rakyat membutuhkan kehadiran dan solusinya? Bukankah Gubernur Kepri sebagai wakil pemerintah pusat di daerah? Sangatlah penting untuk menjalankan proyek strategis nasional yang mana saat ini tengah dibebankan kepada Wali Kota Batam,” ujarnya, Kamis (24/8/2023).

Andi Cori pun menyayangkan sikap Gubernur Kepri yang justru menghindar dari polemik pengembangan Pulau Rempang tersebut.

Menurut dia, Gubernur Kepri tak seharusnya absen dalam aksi penyampaian aspirasi masyarakat Rempang kemarin, Rabu (23/8/2023).

“Peran kedua kepala daerah adalah sebagai leading sektor pengamanan proyek strategis nasional. Tapi kenapa Pak Rudi saja yang dipersalahkan? Narasi liar di media terkesan tidak berimbang hingga menimbulkan simpang siur informasi yang diterima masyarakat luar Batam,” tambahnya.

Sebagai pemimpin daerah, Andi mengapresiasi sikap Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, yang berani untuk bertatap muka dengan perwakilan masyarakat Rempang.

Oleh karenanya, dia mengajak agar masyarakat tak mudah terprovokasi dengan tuduhan miring dan belum terbukti kebenarannya terkait wacana pengembangan Pulau Rempang ke depan.

“Peristiwa ini merupakan warisan persoalan dari para pejabat terdahulu. Semoga masyarakat bisa lebih cerdas dan paham siapa sebenarnya yang senantiasa bersama masyarakat serta bijak dalam menyikapi kebijakan pusat tersebut,” pungkasnya.

Latar Belakang Investasi Pulau Rempang, Sudah Ada Sejak Tahun 2004

Proyek pengembangan Pulau Rempang sebagai Kawasan Ekonomi Baru (The New Engine of Indonesian’s Economic Growth) terus menjadi buah bibir masyarakat Kota Batam.

Hal ini tak terlepas dari aksi masyarakat Rempang dan Galang yang menolak rencana relokasi, Rabu (22/8/2023).

Sekadar diketahui, kesekapatan untuk mengembangkan Pulau Rempang tersebut sudah ada sejak tahun 2004 lalu.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

2 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

2 hari ago

WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,58% Sepanjang 2024

Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…

2 hari ago

Model Bersertifikasi Kolaborasi Hisense × Devialet Dirilis, Mengawali Era Baru Efek Suara Imersif

Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…

2 hari ago

Cendrawasih Baking Fest Bagikan Tren Bisnis Kuliner yang Makin Cuan di 2025

Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…

2 hari ago

Sampoerna Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi melalui Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…

2 hari ago

This website uses cookies.