Selama 3 Bulan, 11 orang Meninggal karena AIDS
BATAM – Kegiatan prostitusi berkedok panti pijat yang marak di beberapa wilayah di Batam sangat rentan untuk menyebarkan virus HIV/AIDS.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Batam, Sri Rupiati menyatakan, selain tukang pijat, yang paling rentan terkena penyakit mematikan ini adalah para ibu tumah tangga, buruh, karyawan pabrik, karyawan salon, dan waria.
“Kadang di tempat-tempat karaoke, panti pijat (massage) penyebarannya sangat mudah itu,” jelasnya kepada AMOK Group diruang kerjanya, Rabu(25/5/2016) pagi.
Untuk mengantisipasi penyebaran HIV/AIDS, Sri menghimbau agar tetap setia kepada pasangan, agar tidak meninggal sia-sia.
“Kalau bisa setialah kepada hubungan, kalau memang tak bisa ditahan lagi, tolonglah pakai pengaman,” terangnya.
Dia mengatakan untuk Tri Wulan I tahun 2016, sebanyak 11 orang meninggal akibat mengidap HIV/AIDS.
“Dari 11 yang meninggal semuanya berusia dewasa, 5 laki-laki dan 6 perempuan,” bebernya.
Ditambahkan, jumlah penderita HIV positif pada Tri Wulan I tahun 2016 mencapai 165 orang, 29 perempuan dan sisanya laki-laki, sedangkan penderita AIDS mencapai 81 orang, 52 laki-laki dan sisanya perempuan.
Berita sebelumnya, dugaan prostitusi berkedok panti pijat di kawasan Sagulung, Batam semakin meresahkan. Meski bisa dijerat dengan tindak pidana permucikarian, pengelola panti pijat justru dengan terang-terangan mempekerjakan para wanita berpakaian seksi untuk menjerat laki-laki hidung belang.
Pantauan AMOK Group di Komplek Ruko Centre Park, Simpang Base Camp dan Komplek Ruko Batavia, Simpang Putri Hijau Sagulung, Batam.Senin(23/5/2016), wanita-wanita berpakaian seksi tampak leluasa menawarkan jasa pijat plus-plus kepada pengendara yang melintas.
“Satu jam Rp 70 ribu saja bang, kalau yang plus 150 ribu, kalau pengen lebih 200 ribu,” ujar salah satu pekerja panti pijat dengan wajah menggoda.
(red/ron)