BATAM – Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya Badan Pengusahaan(BP) Batam, Purba Robert M Sianipar mengatakan, proyek Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektar di Bengkong Sadai, Batam akan jadi percontohan di Indonesia.
“Belum banyak yang menggunakan sistem pengolahan sanitasi secara terpadu seperti ini di kota-kota lain yang ada di Indonesia,” kata Robert saat menggelar Sosialisasi Pengembangan Pipa Saluran Air Limbah Domestik di asrsma PIH Hotel, Batam Center, Selasa (15/8).
Robert menjelaskan, nantinya, setelah adanya IPAL ini, rumah-rumah tidak perlu lagi menggunakan septic tank, dan pipa akan disambungkan langsung ke pembuangan tiap-tiap toilet rumah.
“Nantinya pipa-pipa ini akan terkoneksi satu sama lain dan langsung terhubung ke pengolahan air limbah,” ujarnya.
Pejabat Pengambil Keputusan (PPK) Pengembangan dan Pengelolaan Air dan Limbah PLN & RMP 2017 Iyus Rusmana mengatakan, Industri Pengolahan Air Limbah yang dananya berasal dari pinjaman lunak Exim Bank, Korsel ini nantinya berkapasitas pengolahan sekitar 20.000 M3/hari atau 230 liter/detik dan jaringan pipa sepanjang 114 KM serta galian pipa sudah dimulai secara intensif tahun ini.
“Instalasi sambungan rumah tangga untuk tahap pertama ini sebanyak 11.000 dan stasiun pompa sebanyak 5 unit,” kata Iyus
Dia menjamin untuk pembongkaran ke rumah-rumah tidak akan dipungut biaya, dan yang perlu ditekankan kata dia, teknis pembongkaran dilakukan serapi mungkin.
“Kami sangat berharap dukungan dari warga, karena proyek dimaksudkan yang mendukung Batam sebagai kota yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
