Categories: BISNIS

PT STP : Pekerja Kami Punya Sertifikat

BATAM – Manager PT Surfindo Tama Persada (STP), Washington menyatakan operator radiasi yang dipekerjakan telah memiliki sertifikat berstandar internasional.

 

“Dari 12 staf kami, hanya 2 saja yang belum memiliki sertifikat, karena masih proses pembelajaran di lapangan,” ujarnya kepada AMOK Group dikantornya yang berada di Batam Center, Selasa (12/4/16) siang.

 

Dia juga mengatakan kantor PT STP sudah memiliki izin domisili usaha dari Kelurahan Taman Baloi, sedangkan izin usahanya dikeluarkan langsung oleh Batan dan Bapeten.

 

“Semua izin kita ada mas, baik dari Kelurahan setempat, Batan dan Bapeten,”jelasnya.

 

Dikatakannya bahwa kantor PT STP hanya dijadikan untuk keperluan administrasi dan mess karyawan yang masih lajang dan bukan untuk tempat menyimpan alat radiasi dan alat pengangkutannya.

 

“Semua safety kita kok, jadi masih aman untuk petugas dan masyarakat,” terangnya.

 

Ditambahkannya bahwa limbah hasil proses pengerjaan di lapangan akan di kembalikan lagi ke tempat perusahaan membelinya dan setelah itu baru diberikan ke Bapeten untuk di tindak lanjuti.

 

Lurah Taman Baloi, Dwiki Setiawan ketika dikonfirmasi mengaku belum pernah menerima berkas permohonan domisili usaha PT STP.

 

“Itu masa berlakunya hanya 1 tahun saja. Selama saya menjabat berkasnya belum masuk, tidak tahu kalau sebelum saya ya!,” Dwiki diruang kerjanya.

 

Dia mengatakan pihaknya belum pernah melakukan survei ke lokasi. “Tugas saya hanya mengeluarkan surat rekomendasi saja, untuk usaha apa yang di jalankan, saya tidak tahu,” ucapnya.

 

Sebelumnya Manager PT STP, Washington membantah karyawannya melakukan pekerjaan Non Destructive Test (NDT) X-RAY tanpa prosedur pada proyek instalasi pipa Perusahaan Gas Negara(PGN) disimpang lampu merah Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu(3/4/2016) lalu.

 

Dia mengatakan pekerjaan yang dilakukan karyawannya sudah sesuai ketentuan yang ada, dan pada saat didapati AMOK Group pekerjaan x-tray sudah selesai dilakukan.

 

“Apa yang mau saya tanggapi di situ,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (5/4/2016) sore.
Hingga berita ini diunggah, PT PN selaku kontraktor Perusahaan Gas Negara(PGN) yang beralamat di Batu Ampar belum berhasil dikonfirmasi.

 

(red/dro/cr 4)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

4 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

3 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

This website uses cookies.