“Toga Harga Mati”
BATAM – swarakepri.com : Ratusan mahasiswa Universitas Batam(UNIBA) kembali berunjuk rasa menolak pemakaian peci saat acara wisuda yang rencananya akan digelar tanggal 14 november 2015 mendatang, Senin(12/10/2015) pagi didepan Fakultas Kedokteran.
Pantauan lapangan, ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas ini melakukan orasi mengunakan kardus bertulisan “Toga Harga Mati” dan meminta Ketua Kemahasiswaan Uniba, Ngaliman dicopot.
Aksi unjuk rasa yang kedua ini tampak lebih agresif karena diwarnai dengan aksi pembakaran ban bekas didepan kantor Fakultas Kedokteran.
Mulyanto, salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniba mengatakan bahwa pihak Yayasan dan Rektor seluruhnya sudah tidak beretika.
Menurutnya para mahasiswa telah mengeluarkan biaya besar untuk menyelesaikan pendidikan dengan harapan bisa di wisuda mengunakan toga dan bukan peci.
“Pokoknya wisuda harus gunakan toga bukan peci akibat kampus dipenuhi orang-orang penjilat,”ujarnya kesal.
Ia mengatakan, ratusan mahasiswa tetap menuntut rektor agar dalam acara wisuda mengunakan Toga.
“Menggunakan Toga adalah harga mati,”tegasnya.
Untuk mengamankan aksi, aparat Kepolisian berusaha meredam mahasiswa agar tidak berbuat anarkis. Kapolsek Batam Kota Kompol Arif Budi meminta mahasiswa untuk bersabar dan tidak bertindak anarkis.
“Mohon sabar, saat ini senat sedang rapat terkait pembahasan Toga, diharap jangan melakukan tindakan anarkis,” jelasnya. (red/par)