Categories: NASIONAL

Relokasi Perusahaan China, Vietnam Salip Indonesia

JAKARTA-Indonesia di mata investor dinilai kurang ‘seksi’ dibandingkan dengan Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Thailand dalam hal relokasi perusahaan dari China.

Presideb Joko Widodo tidak mampu menutupi rasa kecewa kepada jajaran Kabinet Kerja, karena Indoneaia masih dianggap kurang menarik oleh sebagian investor.

Hal ini terbukti dari laporan Bank Dunia, dari 33 perusahaan yang hengkang dari China ke negara lain, justru tidak ada satu pun yang memilih indonesia sebagai lokasi usaha yang baru, melainkan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.

“Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, 2 bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Enggak ada yang ke kita,” kata Jokowi di depan para menteri kala membuka rapat terbatas yang membahas perkembangan perekonomian dunia.

Hal tersebut juga mendapat sorotan dan tanggapan dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani, ia mengakui bahwa Indonesia kurang kompetitif dibanding negara-negara kompetitor.

Namun, ia mengapresiasi perubahan positif Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hanya saja, negara tetangga dianggap lebih konsisten melakukan perubahan.

Menurutnya, negara-negara tersebut mampu mengubah kebijakan menjadi ramah bagi pebisnis (business friendly), jauh lebih cepat, dan lebih berorientasi layanan daripada di Indonesia.

“Indonesia di bawah pimpinan Pak Jokowi memang sudah melakukan perubahan yang positif, tetapi negara lain juga melakukan hal yang sama. Malah negara-negara seperti Vietnam dan Thailand jauh lebih konsisten dan lebih serius dalam melakukan perbaikan iklim investasi di negara mereka,” kata Shinta, Kamis (05/09/2019).

Kalangan analis juga mengungkapkan beberapa masalah yang membuat investor lebih memilih Vietnam ketimbang Indonesia, terutama dalam urusan berinvestasi.

“Masalahnya sering kali investasi dari investor di Indonesia itu sulit direalisasikan,” kata Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah, Jumat (06/09/2019).

Masalah-masalah yang dimaksud yakni pembebasan lahan, sistem perizinan online yang belum optimal, inkonsistensi kebijakan, hingga koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah yang tidak sinkron.

“Belum lagi masalah buruh, pengupahan. Sudah jelas kita kalah, karena di Vietnam tidak ada masalah seperti ini. Mereka negara sosialis, lahan tersedia. Ini (masalah di Indonesia) sangat tidak bisa diterima investor,”

Atas persoalan tersebut, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah bakal memangkas habis regulasi yang menghambat investasi. Hal ini menindaklanjuti rapat terbatas Presiden Joko Widodo dan menteri beberapa hari lalu.

“(Regulasi) yang mana saja yang nggak perlu (akan dipangkas),” kata Darmin di kantornya, Jumat (06/09/2019).

Ia menambahkan, pihaknya saat ini sedang mengidentifikasi perizinan mana yang tidak berguna untuk segera dihilangkan. Begitu juga dengan rekomendasi-rekomendasi terkait.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bersama menteri Kabinet Kerja menyampaikan kekecewaan setelah Indonesia dinilai kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi.

 

Artikel ini disadur dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20190907171324-4-97814/masalah-lahan-hingga-izin-ribet-bikin-ri-tak-dilirik-investor

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

5 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

18 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

23 jam ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

23 jam ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

23 jam ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

23 jam ago

This website uses cookies.