Namun semenjak beralih ke rokok merek H&D ini dirinya hanya butuh mengeluarkan uang sebesar Rp30-33 ribu satu harinya untuk 3 bungkus rokok H&D karena satu bungkus rokok H&D dijual di warung-warung berkisar 10-11 ribu.
“Sebenarnya dengan adanya rokok H&D ini jujur saya merasa lebih berhemat saja dari pada sebelum-sebelumnya ketika masih merokok Sampoerna, apalagi zaman sekarang ekonomi kita masyarakat biasa ini kan juga tidak menentu ya jadi harus pintar-pintar saja kitanya dalam mengelola pengeluaran,” bebernya.
Sementara itu, RM (23) pemilik toko kelontong tersebut mengaku sudah menjual rokok merek H&D ini sekitar 3 bulan lamanya dan saat ini memang rokok tersebut adalah rokok yang paling laris di tokonya.
Kata dia, waktu pertama kali mengambil rokok H&D(Tanpa Cukai) ini dirinya membeli di toko grosir langganannya dengan harga per slopnya sekitar Rp86 ribu dan dijual dengan harga 10 ribu per bungkus.
“Kalau sekarang harga satu slopnya sudah naik sekitar Rp91 ribu per slop jadi sekarang saya jual dengan harga 11 ribu per bungkus,” ungkapnya.
Ia juga mengaku sempat didatangi oleh salah seorang sales rokok ke tokonya yang menawarkan rokok merek H&D(Tanpa Cukai) ini dengan harga satu slop rokok 83 ribu.
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
Dalam semangat kolaborasi dan kreativitas tanpa batas, JackOne Band yang beranggotakan dari Pekerja BRI Region…
This website uses cookies.
View Comments