BATAM – Badan Pengawas Tenaga Nuklir(Bapeten) mengatakan pelanggaran penggunaan nuklir terbanyak ditemukan di Rumah Sakit sejak tahun 2014.
Hal itu disampaikan Direktur Biro Hukum dan Organisasi Bapeten, Taruniyati Handayani di Batam, Kamis (20/10/2016).
Pelanggaran yang ditemukan diantaranya standard bangunan yang dapat ditembus oleh sinar-x atau rontgen, penyalahgunaan izin dan lain-lain.
Dari data penegakan hukum tahun 2014, bidang industri ditemukan sebanyak 10 perusahaan yang melanggar, sedangkan di instansi kesehatan ditemukan 26 penegakan hukum.
Parahnya lagi, tahun 2015 pelanggaran yang terjadi hanya di temukan di instansi kesehatan yakni 18 kasus hukum.
“Yang harus diawasi bukan bagian industri, karena kita bisa lihat sendiri jumlah pelanggaran yang terjadi dalam penggunaan tenaga nuklir adalah instansi kesehatan,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat juga ikut mengawasi penggunaan nuklir di instansi kesehatan yang ada.
“Kami berharap masyarakat juga ikut mengawasi instansi kesehatan ini, jika menemukan pelanggaran penggunaan tenaga nuklir dapat melaporkannya ke Bapeten melalui webside bapeten.go.id,” terangnya.
JEFRY HUTAURUK
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh insan BRIlian. JackOne Band, grup musik yang beranggotakan pekerja dari…
BATAM - Touzen alias Ajun dituntut 18 Tahun penjara dan denda Rp3 Miliar pada kasus…
Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…
JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…
Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…
Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…
This website uses cookies.