DUMA – Milisi ISIS membunuh secara keji ratusan anak di kota Duma, Suriah. Dilansir dari express.co.uk Sabtu, (22/10/2016), Alice Assaf dari badan advokasi amal Road to Charity bercerita pada Yvette Isaac terkait pembantaian tersebut.
“Umm Issa, mereka (ISIS) membawa banyak gadis, sekitar 300 gadis. Mereka dibawa ke Duma. Banyak di antara gadis-gadis itu adalah Kristen dan beberapa Alawit,” kata Assaf.
Menurut dia, di sebuah toko roti, anggota ISIS juga membunuh enam pria dengan membakar mereka hidup-hidup di dalam oven. Baru setelah itu mereka membunuh sekitar 250 anak-anak. “Yang tertua di antara anak-anak itu baru berumur empat tahun,” ujar Assaf.
Sejak didatangi ISIS, Duma menjadi kota yang dipenuhi oleh pertumpahan darah dan kekerasan. Kota itu menjadi jantung dari perang sipil di Suriah.
Menanggapi hal ini, anggota parlemen Inggris, Fina Bruce mengatakan Yvette Isaac telah menunjukan padanya video pernyataan Assaf saat berbicara pada para ibu dari anak-anak itu.
“Ketika anggota ISIS masuk, mereka menendang pintu depan dan menyuruh seluruh anggota keluarga keluar. Si ibu sempat memohon untuk membawa anak-anaknya. Namun mereka menyuruhnya pergi,” kata Bruce.
Pembunuhan brutal ini merupakan langkah ISIS membersihkan Timur Tengah dari umat Kristiani. Mereka menargetkan para pemeluk Kristiani di Irak dan Suriah.
Berdasarkan laoran dari lembaga amal Open Doors UK, umat Kristiani di sana telah disandera, pemimpin gereja dibunuh, rumah dan tempat bisnis dihancurkan, perempuannya diperkosa dan dipaksa menjadi budak seksual.
Para anggota ISIS juga menyadera kota Kristen Al-Qarytain, Suriah pada Agustus 2015 lalu. Mereka menyandera 300 umat Kristiani, dan membunuh 20 di antaranya saat mencoba untuk melarikan diri.
TEMPO