BATAM – Bripda Rifki Muhammad Haikal, anggota Sat Binmas Polresta Barelang merespon cepat dan langsung turun membantu memadamkan api saat terjadi kebakaran lahan yang berada di sekitar jalan raya dekat perumahan Cendana Batam Center, Batam, Sabtu(14/9/2019) sore.
Haikal yang mengetahui adanya kebakaran tersebut saat melintas di jalan raya sekitar lokasi langsung turun membantu warga memadamkan api yang membakar pohon-pohon yang ada.
Ia sempat berupaya memadamkan api menggunakan daun-daun yang ada di sekitar lokasi. Karena upaya tersebut belum berhasil, ia kemudian menghubungi petugas Pemadam Kebakaran(Damkar).
Tidak lama berselang, petugas Damkar dan Shabara Polresta Barelang turun ke lokasi untuk memadamkan api. Api kemudian berhasil dipadamkan.
Setelah api berhasil dipadamkan, Haikal bercerita kepada swarakepri.com mengenai kronologis kebakaran tersebut.
“Awalnya itu saya baru pulang dari Kantor (Polresta Barelang) melewati jalan raya Ini. Kemudian saya melihat ada 2 orang warga sedang berupaya memadamkan api,” ujarnya.
“Melihat mereka kekurangan orang, saya langsung turun ikut membantu memadamkan api menggunakan daun-daun yang berada disekitar, tetapi daun yang kami gunakan tidak berdampak apa-apa dan api juga tidak padam, kemudian saya menelepon Damkar. Setelah Damkar tiba dilokasi, tanpa pikir panjang saya langsung memakai alat pemadam api tersebut menuju titik api sampai apinya padam,” ujarnya.
Haikal menjelaskan, saat ini udara Kota Batam sudah tidak menyehatkan lagi. Asap Kota Batam saat ini mencapai angka 168, dihitung melalui Index Standar Pencemaran Udara (ISPU).
“Kita sudah tanyakan ke dokter forensik urusan kesehatan Polresta Barelang, makanya jika ini menambah asap yang tadinya 168 menjadi 170. 168 saja sudah tidak sehat apalagi 170,”ujarnya.
“Kami instansi kepolisian segera bertindak, tadi ada pihak Damkar membackup kami dan akhirnya kebakaran berhasil dipadamkan,” ucapnya.
Haikal juga berharap agar masyarakat Kota Batam menggunakan masker dan kacamata hitam agar tidak terkena ISPA atau iritasi mata.
“Angka 168 (asap) itu menunjukkan sudah tidak sehat. Bisa saja karena kebakaran tadi menjadi (angka) 170 dan bisa merugikan masyarakat,”pungkasnya.
Penulis : Shafix
Editor : Rudiarjo Pangaribuan