Satu Anggota TNI Gugur dalam Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air

Kemudian, Julius juga menjawab terkait informasi yang menyebutkan ada enam prajurit TNI gugur dalam misi penyelamatan pilot Susi Air di Nduga.

“Sampai pukul 14.03 WIB informasi yang saya terima secara fisik hanya satu anggota atas nama Pratu Miftahul Arifin. Jadi kami belum mendapatkan informasi yang lain karena kesulitan untuk mencapai lokasi baik karena cuaca tidak menentu. Saya harap untuk mengacu dari informasi yang kami berikan,” ungkapnya.

Para anggota TNI membawa peti berisi jenazah rekannya yang gugur dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Nduga, Papua, dalam proses evakuasi menuju Timika, pada 27 Maret 2022. (Foto: Pendam XVII/Cenderawasih Papua)

Selanjutnya, untuk menindaklanjuti simpang siur informasi yang beredar terkait jumlah korban anggota TNI yang gugur di Nduga. Julius menyarankan agar merujuk kepada informasi yang disampaikan oleh Mabes TNI.

“Penyebaran informasi yang keliru akan berdampak tingkat keberhasilan operasi di lapangan. TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga wilayah kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua,” ucapnya.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom (kanan). (Courtesy- TPNPB-OPM)

Sementara itu juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengkalim pihaknya telah menembak mati sembilan prajurit TNI yang mencoba menyelamatkan pilot Susi Air. Awalnya, mereka menerima informasi hanya enam anggota TNI yang mereka tembak mati.

“Kami perlu laporkan di sini karena kami baru saja terima laporan awal konfimasi di mana pasukan Egianus Kogoya menyampaikan bahwa mereka sudah membunuh sembilan orang dan sembilan pucuk senjata sudah pindah tangan ke kami,” katanya.

Sebby mengatakan pihaknya telah mengajukan negosiasi damai untuk membebaskan pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru yang mereka sandera. Namun, permintaan itu tak ditanggapi oleh TNI-Polri.

“Kami minta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru membebaskan sandera melalui negosiasi damai. Tapi TNI-Polri kepala batu masuk. Kami perlu menegaskan bahwa Indonesia kalian punya pasukan militer yang terlatih. Tapi kalian tidak punya dasar hukum perang lawan pasukan kami. Karena secara hukum adat kalian datang sebagai pencuri, meneror, dan membunuh orang asli Papua,” pungkasnya./VOA

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

11 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

12 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

12 jam ago

Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial

Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…

12 jam ago

Indonesia Blockchain Week 2024: Sukses Gaet Lebih dari 1.700 Peserta

Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…

13 jam ago

BINUS University Jadi Universitas Terbaik Nomor 2 di ASEAN

Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…

13 jam ago

This website uses cookies.